Alam Rindang Benteng Kedung Cowek Jadi Jujugan Wisata Akhir Pekan

Minggu 30-07-2023,12:27 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Benteng peninggalan Kolonial Belanda yang berada di kawasan Kedung Cowek, Kenjeran menjadi jujugan wisatawan setiap akhir pekan. Seperti yang terlihat pada Minggu (30/7) pagi, banyak masyarakat yang memanfaatkan keindahan alam Benteng Kedung Cowek untuk refreshing. Ada yang berolahraga, berfoto ria, maupun sekadar nongkrong bersama keluarga. "Baru pertama kali ke sini dan takjub sama Benteng Kedung Cowek. Tempatnya bagus, banyak spot foto menarik, dan cocok buat berolahraga," kata Ayu Dewi, warga Sidoarjo. Destinasi wisata Benteng Kedung Cowek terbilang ramah di kantong. Pasalnya, tiket masuk ke Benteng Kedung Cowek gratis. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir saja. Bagi pengendara roda 2 cukup merogoh kocek Rp 5 ribu. Sedangkan untuk roda 4 membayar Rp 10 ribu. Pantauan memorandum.co.id di lokasi, sejumlah masyarakat tampak happy beraktivitas di benteng yang berdiri di tanah seluas sekitar 71.876 m2 itu. Pengunjung ada yang bersepeda, memancing, parkour, hingga latihan pencak silat. Sementara itu, Lintang Machdalina, warga Bulak Banteng menilai, benteng yang juga cagar budaya tersebut merupakan tempat wisata yang tak membosankan. Karena itu, ini kali ketiga dia bersama suami serta fotografer bertandang ke Benteng Kedung Cowek. Menurutnya, Benteng Kedung Cowek menawarkan spot foto bertema nature yang menarik. Bangunannya kokoh ala kolosal, lalu alamnya rindang dan didukung dengan panorama laut pesisir Kenjeran. Perpaduan tersebut kian memanjakan wisatawan yang hobi foto. "Banyak angle foto yang dapat diambil di sini, karena itu saya selalu merasa terpuaskan saat berkunjung ke Benteng Kedung Cowek. Terlebih lagi dekat dengan spot foto menarik lainnya yang ada di kawasan Kenjeran," urai Lintang. Di tempat yang sama, Fahruz selaku penjaga parkir Benteng Kedung Cowek menuturkan, wisatawan semakin padat saat sore hari. Mayoritas di antaranya memanfaatkan benteng tahun 1910 itu untuk jogging, bersepeda, dan hunting foto. "Sabtu sama Minggu memang banyak yang datang, tetapi ramainya itu pada saat sore hari. Untuk jam buka mulai dari pukul 06.00 sampai 17.00," terang Fahruz.(bin/ziz)

Tags :
Kategori :

Terkait