Kronologi Hilangnya Jemaah Haji Asal Probolinggo Usai Lempar Jumrah, Ditemukan Meninggal Dunia

Rabu 12-07-2023,10:23 WIB
Reporter : M Ridho
Editor : M Ridho

Surabaya, memorandum.co.id - Satu dari tiga jenazah berhasil ditemukan dan dipastikan bahwa itu adalah jenazah jemaah haji Indonesia yang selama ini dicari. Hal ini bentuk ikhtiar dan kerja keras Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mencari jenazah jemaah haji Indonesia yang belum ditemukan. Almarhum Niron (77), asal Probolinggo, Jawa Timur, terpisah dari rombongannya pada saat melempar Jumrah Ula, 29 Juni 2023. Dia terpisah dari rombongan saat melintasi terowongan yang mengarah ke jamarat. "​​Niron bin Sunar, hari ini, 11 Juli 2023, jemaah tersebut telah ditemukan dan dikebumikan,” terang Kepala Bidang Pelindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid di Makkah, Selasa (11/7/2023). Kronologi Awal Niron hilang ketika berangkat melempar jumroh ula bersama rombongan. saat itu dia mendampingi Kamsani berjalan beriringan dengan rombongan laki-laki. Niron berada di barisan belakang. Sementara Kamsani di bagian depan. Namun, Niron tidak kunjung tiba di tenda meski semua rombongan telah datang. Setelah lama menanti, tidak kembalinya Niron diinfokan ke ketua kloter dan diteruskan ke petugas. Jemaah satu rombongan juga membantu mencari dengan menyisir jalur melempar jumroh hingga dua kali. Namun tidak menemukan. Hingga proses tinggal di Mina selesai dan kembali ke hotel, Niron tidak kunjung ditemukan. Sebelum Niron ditemukan, tas pinggang miliknya ditemukan terlebih dahulu. Namun lokasi dan siapa penemunya tidak jelas. Di tas pinggang itu terdapat identitas dan kartu pengenal jemaah haji. Karena itulah, Niron hilang tanpa identitas yang melekat. Pencarian ​​​​​​​Sejak kali pertama mendapat laporan itu, PPIH Arab Saudi terus melakukan proses pencarian. Harun Al-Rasyid menceritakan bahwa setelah sekian lama berusaha mencari di berbagai tempat, yakni melakukan pencarian di tiga tempat, yaitu: kantor polisi yang membawahi wilayah Mina, ruang penyimpanan jenazah Mu’aisihim, dan RS An-Noor, Makkah. Dalam proses pencarian di kepolisian Mina itu, Harun mendapat kiriman pesan yang menginformasikan bahwa ada jenazah dengan ciri-ciri seperti orang yang sedang dicari itu dan itu berada di RS An-Noor. “Kami dengan tim bergerak ke sana. Pukul 10.15 WAS, kami ke sana, berkoordinasi dengan pihak Mashariq yang ada di RS An Noor, lalu menuju qismul mutawafiyat atau bagian jenazah. Di situ kami menemukan informasi yang mengarah kepada salah seorang dari tiga jenazah yang kita cari,” papar Harun Setelah melakukan pengecekan, Harun dan tim kemudian berkoordinasi dengan ketua kloter dan istri almarhum. Petugas PPIH bersama keluarga almarhum dan maktab, lalu menuju ke ruang jenazah. “Di situ, istri dari almarhum Niron telah melihat ciri-ciri khusus yang melekat pada diri jenazah. Beliau memastikan bahwa itu adalah jenazah suaminya,” jelas Harun. Tahap selanjutnya, Harun dan Tim berkoordinasi dengan pihak maktab untuk melakukan pengecekan lebih akurat. Beberapa data dicocokkan, termasuk terkait paspor, visa, termasuk sidik jari. Setelah ada kepastian, tim bermusyawarah dengan pihak keluarga agar jenazah bisa diurus serta segera disalatkan dan dikebumikan. “Setelah bernegosiasi, jenazah bisa langsung dimandikan di mighsalah (tempat pemandian jenazah). Tanpa kita sangka, pihak maktab beserta pengurus yang ada di Arab Saudi merespon keinginan kita dan keluarga membawa jenazah tersebut ke Masjidil Haram,” tandas Harun. (*/rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait