Gresik, Memorandum.co.id - Industri hulu minyak dan gas bumi (Migas) di wilayah Jabanusa (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) menunjukkan tren positif di awal tahun 2023. Untuk sektor gas bumi, tercatat lonjakan hasil produksi yang signifikan dibadingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, lonjakan itu belum diiringi dengan serapan yang maksimal dari pasar atau industri. Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Jabanusa, Nurwahidi. Dijelaskan, produksi gas sejak 2023 potensinya jauh mengalami lonjakan. Tahun 2022, hanya bisa mengalirkan gas sekitar 450 MMSCFD. "Namun, pada 2023, kita mengalami peningkatan atau tambahan produksi sebesar 360 MMSCFD," bebernya dalam acara Lokakarya Media Periode II SKK Migas dan KKKS Jabanusa di Tawangmangu, kemarin. Tantangan besarnya adalah belum sepenuhnya semua gas tersebut terserap oleh industri-industri. Selama ini gas tersebut terserap oleh sejumlah industri besar di Kabupaten Gresik seperti Petrokimia Gresik (PKG), Perusahaan Gas Negara (PGN), kemudian Perusahaan Listrik Negara (PLN). Yang telah terserap pasar atau industri sebesar 554 MMSCFD. Artinya masih ada sekitar 25 persen yang belum tersalurkan. "Diharapkan agar industri-industri lain di Jatim dan Jateng bisa menggunakan gas karena banyak yang masih menggunakan batubara,” imbuh Nurwahidi. Oleh karena itu, Nurwahidi mengajak awak media untuk berkolaborasi memajukan industri hulu migas. Antara lain dengan memberikan masukan dan membantu pemberitaan yang mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait kegiatan industri hulu migas dan lainnya. Tidak hanya produksi gas, SKK Migas Jabnusa juga mencatatkan kinerja apik produksi minyak. Jabanusa menjadi penyumbang terbesar secara nasional. Yakni dengan catatan 190 ribu barel perhari. Nurwahidi menambahkan, pihaknya terus menggenjot upaya eksplorasi untuk menyokong target nasional 1 juta barel perhari di tahun 2030. Dalam acara Lokakarya Media Periode II yang dihadiri 43 perwakilan redaktur media di Jatim dan Jateng tersebut, SKK Migas dan KKKS Jabanusa mengusung tema “Peran Program Pengembangan Masyarakat dalam Kegiatan Industri Hulu Migas untuk Ketahanan Energi”. Menghadirkan pembicara Djoko Susanto, dosen di Departemen Hubungan Internasional Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.(and/har/gus)
Pasokan Gas SKK Migas Jabanusa Melimpah, 25 Persen Belum Terserap
Kamis 06-07-2023,10:09 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :