Seleksi Atlet Puslatda, Pengprov MI Jatim Gelar Kejurprov di Sutos

Kamis 18-05-2023,15:46 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur menggelar Kejurprov Muaythai di Mall Sutos, Surabaya, Kamis (18/5/2023). Kejurprov Muaythai ini diikuti 174 atlet yang terdiri dari 134 putra dan 40 putri dari 24 daerah. Ketua Umum Pengprov MI Jatim, Baso Juherman menjelaskan, Kejurprov tahun ini digelar sebagai ajang seleksi Puslatda Jatim. Pesertanya terdiri dari atlet Puslatda dan atlet terbaik masing-masing kabupaten/kota. "Total ada 174 atlet yang berlaga di Kejurprov. Kami ingin memilih atlet terbaik untuk menghuni Puslatda Jatim menghadapi PON 2024," ujarnya. Menurutnya, Pengprov sudah menggelar Puslatda yang diikuti oleh 24 atlet. Namun, bukan berarti atlet penghuni Puslatda itu berleha-leha. Jika dalam Kejurprov ini kalah oleh atlet non-Puslatda, maka akan dikeluarkan. "Posisinya akan digantikan oleh juara Kejurprov. Saya pastikan semua atlet Puslatda harus mengikuti Kejurprov. Kecuali dua atlet yang baru saja mengikuti kejuaraan dunia," tegasnya. Dua atlet yang mengikuti kejuaraan dunia di Thailand, 3-14 Mei itu, Wiski Jamus Rubiyanto (71 kg pa) dan Galih Bangkit Permadi (48 kg pa). Wiski kalah di babak penyisihan lawan atlet Uni Emirad Arab, sedangkan Galih dapat perunggu. Keduanya absen di Kejurprov karena masih dalam pemulihan kondisi. "Biar dia istirahat dulu. Kalau nanti dalam Kejurprov muncul atlet bagus di kelasnya, akan kita tandingkan dalam eksibisi untuk memilih yang terbaik," jelasnya. Selain itu, ada satu atlet lagi Puslatda namun mengikuti kelompok junior. Satu atlet lainnya main di elit. "Jika nanti keduanya sama-sama meraih medali emas, maka akan ditandingkan dalam eksibisi untuk memilih satu atlet untuk dipuslatdakan," lanjutnya. Terhadap satu pengcab yang tidak mengirimkan atletnya di kejurprov, Baso menyebut tidak akan menjatuhkan sanksi administratif. Pihaknya memahami akan kesulitan anggaran yang dihadapi pengcabnya, karena tidak mendapatkan bantuan dari KONI setempat. "Harapan saya agar KONI daerah bisa mensupport anggaran pengcab cabor. Mereka mengeluh tidak mendapat bantuan dana dari KONI. Padahal ini kejurprov, ajang seleksi buat atlet-atlet mereka," pungkasnya. (rid/ziz)

Tags :
Kategori :

Terkait