Probolinggo, memorandum.co.id - Memelihara kamtibmas yang stabil dan kondusif sebagai salah satu pra-syarat proses pembangunan, sekaligus dalam upaya meningkatkan profesionalisme Polri menuju keunggulan. Di mana dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi sebagai penanggungjawab utama di bidang keamanan ketertiban masyarakat.
Demikian dikatakan Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Imam Pauji dalam cangkrukan yang digelar Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Probolinggo bersama Wali Kota Hadi Zainal Abidin, di halaman Museum Probolinggo, Senin (9/12) malam.
Kegiatan itu juga dihadiri Kasdim 0820 Probolinggo Mayor Miftah Fuadi, beserta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, dan belasan komunitas yang ada di wilayah Kota Probolinggo
Imam Pauji mengatakan memelihara kamtibmas yang stabil dan kondusif output yang diharapkan adalah menurunnya kejahatan jalanan (street crime), tindak pidana penyalahgunaan narkoba dan permasalahan sosial. Serta public trust dan terciptanya stabilitas kamtibmas, rasa dan tentram di Kota Probolinggo.
Secara umum, wilayah Kota Probolinggo sudah sangat terjaga kondusifitasnya. Jika dipetakan, memiliki banyak titik yang menjadi sumber kerawanan. Hal tersebut disebabkan karena aktivitas masyarakatnya yang tinggi.
"Memberikan layanan pada masyarakat secara prima adalah tugas pokok kita yang tujuannya adalah bagaimana masyarakat merasa terpuaskan oleh layanan yang diberikan perangkat pemerintahan," tandas Imam Pauji.
Tak hanya itu, Imam Pauji menjelaskan soal kejahatan kekayaan negara itu berupa kejahatan pajak dan lain sebagainya. Lebih ngetren lagi kejahatan trans nasional baik berupa terorisme, juga kejahatan internet. Bahkan, ada kejahatan yang berimplikasi konflik yang bersumber dari suku, agama dan ras.
"Oleh karena itu, mari kita pelihara bersama situasi yang kondusif. Di kesempatan yang baik ini, kami mengajak kepada kita sekalian bahwa beberapa minggu lagi bangsa kita punya hajat besar yakni kalender tahunan akan merayakan hari natal dan tahun baru," sebutnya.
Kalender tahunan ini memiliki potensi kejahatan kriminalitas termasuk sebutan geng motor, narkoba, dan minuman keras.
"Mari kita sampaikan kepada keluarga besar kita, bahwa merayakan tahun baru tentunya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat," pinta Imam Pauji. (mhd/fer)