Surabaya, Memorandum.co.id - Menjelang natal dan tahun baru 2020, ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya kebutuhan daging sapi. Buktinya, jumlah sapi potong di RPH tidak mengalami kenaikan, bahkan cenderung turun.[penci_ads id="penci_ads_3"] Jebloknya kebutuhan daging sapi ini, ternyata dimanfaatkan importir memasukkan daging kerbau asal India ke Jawa Timur. Muntowif Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur mengatakan masuknya daging kerbau ke Jatim jelas melanggar surat edaran (SE) Gubernur. "Pemahaman kami sampai saat ini SE Gubernur yang dibuat pada tahun 2010 tersebut belum direvisi, sehingga daging yang masuk ke Jatim bisa dikatakan ilegal," tegas Muntowif, Senin (9/12/2019). Dirinya menyayangkan sampai saat ini, belum ada kebijak yang bersifat strategis untuk menjadikan Jawa timur mensukseskan swasembada daging. "Pemerintah jangan semu dan hanya berbasis kertas, tapi data sapi berbasis pemiliknya," tandas pedagang sapi Jatim ini serius. Jebloknya kebutuhan daging sapi menjelang Natal 2019 dan tahun baru 2020, menurut Muntowif karena harga sapi siap potong masih mahal sejak Idul Adha 2019 lalu.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] "Biasanya 3 bulan pasca Idul Adha harga sapi siap potong stabil mahal seperti sebelum Idul Adha. Harga sapi siap potong mahal, disebabkan stok sapi siap potong terus berkurang dari tahun ke tahun, kondisi ini disebabkan harga sapi pedet terus naik. Pasca Idul Adha harga pedet ada kenaikan sekitar Rp2.000.000 perekor," kata dia. Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Habib Mahdi menegaskan, pihaknya tidak akan mentolelir yang memanfaatkan dengan memasukkan daging tidak sesuai dengan regulasi. "Jangan sampai ada yang memanfaatkan hari besar dengan mendatangkan daging yang tidak sesuai dengan regulasi di Jawa Timur," ujar Mahdi.[penci_ads id="penci_ads_4"] Politisi PPP ini menambahkan, pihaknya segera melakukan croscek di lapangan adanya temuan daging yang melanggar regulasi atau aturan di Jatim. "Secepatnya kami memantau lapangan, apakah memang ada yang memanfaatkan perayaan hari besar untuk memasukkan daging ilegal," tegas dia. Dikonfirmasi terpisah terkait maraknya daging kerbau ilegal masuk pasar Jawa Timur, Ir Budi Sarwoto Sekretaris Dinas Peternakan Jawa Timur menyampaikan, pihaknya meminta pengajuan surat permohonan. "Wa'alaikumusalam, maaf saya sdg rapat, Bapak bisa mengajukan surat permohonan, nanti bidang yg menangani atau ibu kepala dinas sendiri yg berwenang menjawab hal tersebut," kata Budi Sarwoto. (day/gus)
Jelang Natal dan Tahun Baru, Daging Kerbau India Serbu Jatim
Senin 09-12-2019,18:18 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 21-12-2025,12:47 WIB
Gerbong Mutasi Polri Bergulir, Sejumlah Direktur hingga Kasubdit Polda Jatim Dirotasi
Minggu 21-12-2025,12:42 WIB
Kejari Kabupaten Malang Gelandang Perangkat Desa Pembuat KSU Fiktif
Minggu 21-12-2025,12:59 WIB
Optimistis Ramaikan SEA Games 2027, AFFI Surabaya Jaring Atlet Lewat TAFF Roadshow
Minggu 21-12-2025,13:59 WIB
Armuji Resmi Nakhodai PDIP Surabaya Periode 2025–2030, Target Rebut Kembali Kursi yang Hilang
Minggu 21-12-2025,17:10 WIB
Hattrick, Dwi Rianto Jatmiko Kembali Pimpin DPC PDI Perjuangan Ngawi
Terkini
Senin 22-12-2025,12:30 WIB
Pastikan Ibadah Natal Aman, Polsek Rungkut Pantau Langsung Kesiapan Gereja
Senin 22-12-2025,12:23 WIB
Disperindag Magetan Sukses Relokasi Pasar Hewan Pahingan Maospati
Senin 22-12-2025,12:21 WIB
Libur Nataru, Wisatawan di Kabupaten Malang Diprediksi Capai 375 Ribu
Senin 22-12-2025,12:15 WIB
Kapolresta Sidoarjo di Hari Ibu: Perempuan Tidak Pernah Berhenti Berjuang
Senin 22-12-2025,12:11 WIB