Rumah tangga Rizki-Susan berjalan tanpa kendala. Tidak pernah sekali pun terjadi prahara. Hingga suatu malam sepulang dari tugas dinas dua minggu di Korea, tiba-tiba Rizki dipeluk erat Susan. Dia membisikkan kata-kata lembut, “Mas, aku hamil.” Rizki senang bercampur terkejut. Senang karena tidak lama lagi dia bakal menjadi seorang ayah, namun terkejut karena tak menyangka prosesnya secepat itu. Tapi, keragu-raguan Rizki segera terjawab. Beberapa orang tua mengatakan hal itu sangat wajar. Istilah Jawanya mapag. Bila persemaian dilakukan sebelum haid, pas masa subur, kehamilan amat mungkin terjadi. Nah, mungkin itulah yang terjadi pada Susan. Kesibukannya yang padat tak memberi kesempatan sejenak pun bagi Rizki untuk menemani sang istri kontrol ke dokter. Dia hanya minta laporan dari Susan apa saja nasihat dokter dan apa saja yang harus dihindari. Segala permintaan Susan selalu dituruti, apalagi bila permintaan itu disertai alasan ngidam atau keinginan sang baby. Susan diperlakukan bagai seorang ratu. Tidak boleh bekerja keras, harus banyak istrahat dan mengonsumsi buah, tidak boleh telat minum vitamin, dll. Susan juga diikutkan senam ibu hamil. Tapi karena penasaran ingin tahu bagaimana perkembangan bayinya di rahim sang istri, Rizki sengaja menyisihkan waktu untuk menemani Susan kontrol ke dokter. Suatu sore mereka berangkat berdua ke tempat praktik dokter di rumah sakit ternama di kawasan Waru. Dengan telaten keduanya menunggu panggilan dokter, karena pasien yang antre sangat banyak. Sambil merengkuh mesra pundak istrinya, Rizki berkata, “Yayang sudah mempersiapkan selamatan mitoni jabang bayi kita,” bisiknya lirih. Karena baru kali ini bertemu dokter, Susan memperkenalkan suaminya. Dokter pun menyalami Rizki dengan jabat erat, “Selamat ya, Pak. Kandungan Bu Susan sudah melewati bulan kesembilan. Sebentar lagi Bapak menjadi seorang ayah. Selamat.” Kehamilan Susan sudah melewati bulan kesembilan? Bukankah baru satu setengah bulan yang lalu Susan memberitahukan kehamilannya? Waktu itu usia perkawian mereka masuk bulan kelima. Artinya, mereka baru menikah enam setengah bulan yang lalu. “Kalau begitu, dengan siapa dia…?” batin Rizki sambil melirik Susan. Dia tidak kuasa melanjutkan pertanyaan batinnya. Dia terus melirik Susan yang terus menunduk. Dari tempak praktik dokter hingga sampai rumah, Susan tidak berani mengangkat wajah. Dia juga diam seribu bahasa. Rizki sekuat tenaga menjaga emosinya agar jangan sampai meledak di perjalanan. Apalagi kala menyetir mobil. Ungkapan dokter yang menyatakan kehamilan Susan sudah melewat bulan kesembilan benar-benar menampar hatinya. Luka. Perih. Susan yang dianggap Rizki sebagai pilihan terbaik ternyata... (jos, bersambung)
Istri yang Dicuri Kehormatannya oleh Mantan Pacar (4)
Selasa 18-04-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 02-11-2024,16:31 WIB
Gol Flavio Silva Bawa Persebaya Unggul 1-0 atas PSIS
Sabtu 02-11-2024,12:08 WIB
Sekda Jember Ditetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Billboard
Sabtu 02-11-2024,17:37 WIB
Gol Tunggal Flavio Silva Bawa Persebaya ke Puncak Klasemen
Sabtu 02-11-2024,13:07 WIB
Kejutan di Kejurprov Bola Voli Jatim 2024, Berikut Tim yang Lolos ke 4 Besar
Sabtu 02-11-2024,09:21 WIB
Kapolres Gresik Dampingi KASAD Resmikan Program Pipanisasi TNI Manunggal Air di Bawean
Terkini
Sabtu 02-11-2024,21:23 WIB
Debat Pilbup Probolinggo Diselenggarakan di Surabaya, Simpatisan Gus Haris-Ra Fahmi Membludak
Sabtu 02-11-2024,21:04 WIB
Berantas Judi Online! Satgas Sita Rp78,1 Miliar dari Kasus Slot 8278
Sabtu 02-11-2024,20:09 WIB
Disambati Warga Soal PPDB Jalur Zonasi, DPRD Surabaya Dorong Pemerataan Kuota
Sabtu 02-11-2024,20:01 WIB
Lahan di Balongbendo Sidoarjo Disiapkan untuk Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
Sabtu 02-11-2024,19:39 WIB