Surabaya, memorandum.co.id - UPN Veteran Jawa Timur menambah satu lagi Profesor baru. Ia adalah Euis Nurul Hidayah, Dosen Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, UPN Veteran Jawa Timur yang dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang Ilmu Pengolahan Air Minum, Selasa (4/4/2023). Dalam orasi ilmiahnya, Euis menyampaikan tentang karakterisasi Dissolved Organic Matter (DOM) sebagai strategi dalam pengolahan air bersih berkelajutan. Menurutnya, kajian bahan organik terlarut atau yang ia sebut DOM pada air bersih di Indonesia masih belum tersentuh. “Tidak semua air bersih itu layak minum, karena parameter dan kelayakan kualitasnya berbeda,” ujar Euis dalam rilis yang diterima redaksi memorandum.co.id, Rabu (5/4/2023). Euis menjelaskan bahwa air bisa dikatakan sebagai air bersih ketika memiliki standard baku mutu kesehatan lingkungan dan memenuhi syarat kesehatan, seperti tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, serta bebas dari cemaran biologi dan cemaran kimia. Air bersih juga bisa menjadi air yang layak minum ketika air tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria khusus yang lebih detail lagi, seperti memenuhi syarat kesehatan, syarat fisika, syarat mikrobiologi, kimiawi dan radioaktif. Akan tetapi untuk mendapatkan air bersih, masyarakat Indonesia masih bergantung pada air sungai. Sementara kondisi air sungai di sebagian besar wilayah Indonesia, saat ini telah mengalami pencemaran, baik oleh limbah industri, limbah rumahtangga, serta pencemaran alamiah. “Bahan baku sumber air kita sangat rentan,belum lagi zat-zat organik terlarut yang terkandung di dalamnya” ungkap Profesor berusia 46 tahun tersebut. Lebih lanjut, Euis menambahkan bahwa sejauh ini, perusahaan pengolahan air bersih di Indonesia telah melakukan upaya secara maksimal dalam memproses bahan baku sumber air menjadi air yang layak konsumsi. Hanya saja, menurut Profesor ke-17 UPN Veteran Jawa Timur itu, air yang telah diolah tersebut masih memiliki resiko munculnya senyawa karsinogenik, ketika kandungan bahan organik terlarut masih ada didalam air tersebut. Dalam paparannya, Euis menyatakan bahwa bahan organik terlarut sangat susah untuk disisihkan, Sehingga perlu dilakukan strategi khusus dalam pengolahan air bersih tersebut. “Strategi yang bisa dilakukan antara lain dengan melakukan kontroling dan monitoring mulai dari unit proses sampai pada distribusi. Jangan sampai pada sistem distribusi, air yang masuk di keran-keran rumah itu mengandung senyawa-senyawa yang membahayakan” pungkasnya. (gus)
UPN Veteran Jatim Kukuhkan Professor Bidang Pengolahan Air Minum
Rabu 05-04-2023,15:24 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 03-01-2025,18:58 WIB
Korban Jambret di Jalan Kusuma Bangsa Hembuskan Nafas Terakhir, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku
Jumat 03-01-2025,08:56 WIB
BKPSDM Tulungagung Pastikan Honorer Tak Lulus Seleksi P3K Tahap Dua 2024, Bakal Jadi P3K Paruh Waktu
Jumat 03-01-2025,14:51 WIB
Inter Milan ke Final Copa Italia, Kans Rebut Trofi Empat Kali Berturut-turut Terbuka
Jumat 03-01-2025,15:48 WIB
BMKG Juanda Peringatkan Potensi Angin Kencang, Hujan Lebat, dan Puting Beliung di Surabaya hingga 10 Januari
Terkini
Jumat 03-01-2025,21:22 WIB
Polsek Glagah Ringkus Petugas Dinsos Abal-Abal, Modus Bansos Tipu Lansia
Jumat 03-01-2025,21:08 WIB
Kapolsek Kenjeran Bergerak Nyata Dukung Ketahanan Pangan
Jumat 03-01-2025,20:58 WIB
Wali Kota Surabaya Setuju Libur Sekolah selama Ramadan, Diganti Belajar Agama di Pondok
Jumat 03-01-2025,20:51 WIB
Trans Semanggi Suroboyo Rute Terminal Purabaya-Kenjeran Park Berhenti Sementara
Jumat 03-01-2025,20:46 WIB