Ada Hikmah Meski Batal Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Kamis 30-03-2023,15:43 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Indonesia dicoret FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Kekecewaan sangat dirasakan anggota komisi A DPRD Surabaya, Arif Fathoni. Meski demikian, pihaknya mengajak untuk tidak berpolemik dan mengambil hikmah atas keputusan federasi sepak bola dunia (FIFA) membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut. "Sebagai pecinta bola tentu kita kecewa dengan keputusan FIFA tersebut," kata Toni, Kamis (30/3/2023). Apalagi, katanya, Surabaya akan menjadi salah satu tuan rumah piala dunia U-20 sudah mulai digaungkan sejak tahun 2020 sebelum pandemi Covid. Menurutnya, ini memupus keinginan pecinta bola untuk bisa melihat bakat-bakat besar tampil di Surabaya. "Tentunya ini memupus harapan pecinta bola Surabaya untuk melihat atraksi permainan indah talenta muda dunia dalam memainkan orkestra sepak bola modern di stadion kebanggaan arek Suroboyo Gelora Bung Tomo," kata pria yang juga menjabat Ketua Golkar Surabaya ini. Toni mengatakan hampir 600 Milyar uang telah dikeluarkan oleh APBD Kota Surabaya untuk membangun dan merenovasi stadion GBT, Gelora 10 November dan lapangan THOR agar stadion tersebut dinyatakan layak menurut FIFA. Bahkan akses jalan tol langsung ke stadion juga sudah dikerjakan. "Upaya Surabaya untuk menjadi salah satu tuan rumah yang baik juga sudah luar biasa," kata mantan aktivis LMND ini. Namun, Toni mengajak untuk tidak berpolemik dan mengambil hikmah atas keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tersebut. Menurutnya, semua harus bersyukur karena jika tidak ada bidding Piala Dunia U-20 di Surabaya, mungkin Pemkot Surabaya tidak pernah berpikir untuk merenovasi stadion GBT dan GN 10 November agar sesuai dengan standar internasional. Yakni single seat dan kelaiakan fasilitas yang lain. "Sebagai warga Surabaya tentu kita harus bangga dengan stadion yang kita miliki saat ini," katanya. Terpenting saat ini adalah bagaimana Persebaya dan pelaku sepak bola di Surabaya bisa menjadikan stadion-stadion yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya menjadi kawah candra dimuka prestasi atlet sepak bola kota Surabaya dalam meraih puncak prestasi nasional. "Sudah lama masyarakat Surabaya rindu Persebaya juara dan bagaimana timnas sepak bola mendatang banyak diisi pemain-pemain Surabaya," ujar ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini. "Sesuai pesan Aburizal Bakrie, kita tidak boleh hanya sekedar mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin sebagai lentera kehidupan. Karena ketika dikegelapan, bayanganpun akan meninggalkan kita," pungkas Toni. (alf)

Tags :
Kategori :

Terkait