Tekad Lelaki Menikahi Perempuan Janda 5 Kali (4-habis)

Jumat 24-03-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Pengakuan Endang menjadikan tengkuk Sugeng bergidik. Walau begitu, hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk memersunting permpauan tersebut. Endang diakui memang sangat menarik. “Aku bertekad menikahi Endang. Soal kematian, biarlah usia manusia ada di tangan Allah,” kata Sugeng, yang mengakui pribadi Endang sangat baik. Meski tidak menjalankan perintah agama dengan baik, tingkah laku perempuan tersebut tidak ada yang melanggar syariat. Kelemahannya cuma satu, tidak pernah beribadah. Mendengar pengakuan Endang, dari kelima suaminya, hanya yang terakhir yang yang mengerti agama dan tampaknya menjalaninya dengan istiqomah. Hanya sayang, Endang belum sempat berada dalam bimbingannya ketika suami kelima itu meninggal dunia. “Saya yakin, di tangan saya, Endang akan menjadi perempuan salihah,” kata Sugeng, yang mengaku niat menceraikan Yuyun makin kuat. Perempuan itu dinilai dari hari ke hari semakin bersikap seenaknya sendiri dan ngawur. Bahkan hanya menganggap Sugeng kala ada maunya saja. Yuyun juga sering menantang Sugeng agar menceraikannya pada saat berselisih pendapat. “Jangan tanya soal gituan. Kami sangat jarang melakukannya dalam empat-lima tahun terakhir. Kalau pun bersedia, dia hanya njebablah kayak gedebok pisang. Kaku dan dingin,” kata Sugeng. “Tidak pusing kalau jarang gituan?” pancing Memorandum sambil ngempet guyu.Nggak. Kalau istri benar-benar menolak, ya ngaji. Nanti lama-lama lupa dan hilang sendiri,” akunya. Sugeng mengaku pada saat curhat kepada Endang, ternyata perempuan tersebut sangat respek. Ini tampak dari sorot mata dan ekspresi wajahnya. Endang bahkan kentara sekali begitu memperhatikan curhatan Sugeng. Hingga suatu saat Sugeng memberanikan diri menyampaikan isi hatinya. Dia dengan berterus terang bertanya, andai nanti benar-benar menceraikan Yuyun, bersediakah Endang menggantikan kedudukannya? Ternyata spontan Endang mengangguk. Tidak ada keraguan. Namun, sesaat kemudian wajah perempuan itu tampak murung. “Kenapa?” tanya Sugeng. “Aku khawatir nasib Mas Sugeng seperti suami-suamiku terdahulu,” kata Sugeng menirukan kegundahan perempuan tersebut. Jujur, Memorandum penasaran seperti apakah Endang itu sampai begitu banyak laki-laki yang jatuh cinta kepadanya? “Aku ingin kenal Mbak Endang,” kata Memorandum. “Kalau Njenengan mau nunggu, nanti jam limaan dia akan menjemput saya,” kata Sugeng. Pikir Memorandum, “Pas setelah itu bablas ke kantor.” Benar. Tidak lama kemudian sebuah mobil Toyota Sienta warna pink berhenti di depan warung tempat Memorandum dan Sugeng jagongan sekeluar dari gedung PA. Seorang perempuan berusia 40-an keluar. Dari jauh tampak bodinya yang langsing dan seksi. Dia berjalan mendekati warung. Langkahnya teratur dan elegan. “Diakah Endang?” batin Memorandum, “Hay Say,” sapanya kepada Sugeng. “Waalaikumssalam warohmatullahi wabarokatuh,” balas Sugeng. “Oh ya maaf. Assalamualaikum,” kata perempuan yang ternyata  memang Endang itu. Wajahnya cantik dan glowing. Mirip Raisa Andrina. (jos, habis)  

Tags :
Kategori :

Terkait