Kisah Kasih Kisruh Perempuan Syantik Pemburu Gelar (4)

Kamis 05-12-2019,06:25 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Dibacakan Surah Yasin dan Al-Ikhlas, Mual-Mual dan Muntah Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Suatu saat Titik mengaku tubuhnya lemas. Yudi dan istrinya bergegas membawa Titik keluar rumah. Pergi membawa mobil. Bukan ke dokter, melainkan ke sebuah pondok pesantren. Sesampai di kompleks pondok, mobil diarahkan ke rumah ustaz pengasuh. Mereka disambut sang ustaz, yang sebelumnya memang sudah ditelepon mengenai rencana kunjungan ini. Titik kondisinya semakin lemah, bahkan pingsan. Dia dibopong menuju masjid di tengah kompleks. Dibaringkan di sana. Dengan cekatan beberapa santri sibuk mempersiapkan prosesi ruqyah. Ustaz memimpin prosesi tersebut. Tidak lama setelah ayat-ayat suci Alquran dibacakan, Titik menggeram. Di membuka mata, namun dalam kondisi setengah sadar. Selesai dibacakan surah Yasin, ustaz membacakan surah Al-Ikhlas. Titik mulai terlihat mual-mual dan mau muntah. Dia berteriak histeris. Dia mulai melawan dan berusaha menghentikan aktivitas ustaz yang me-ruqyah-nya. Kadang memukul. Kadang berjingkrak-jingkrak. Kadang memandang tajam tapi kosong. Kadang terduduk lesu. Sampai akhirnya kembali lemas dan tertidur. “Kami sekeluarga terkejut. Begitu bangun, dia menanyakan di mana Antok,” kata Yudi. Titik lantas segera diajak pulang dan pelan-pelan diberi penjelasan soal Antok. Titik mendengarkan semua cerita ayahnya sambil menangis. Dia bersumpah sama sekali tidak memahami cerita ayahnya. Titik bahkan balik bercerita bahwa dia sudah menikah dengan Antok. Bahkan sudah lama sekali. “Titik bercerita, dia merasa sudah lama menjalin rumah tangga dengan Antok. Bahkan diceritakan bahwa Antok bekerja jauh dan hanya pulang seminggu sekali,” kata Yudi, yang lantas mengonsultasikan kondisi Titik dengan ustaz pengasuh pondok tadi. Kata ustaz, jin yang mengganggu Titik sering memperlihatkan diri sebagai Antok. Dan, Antoklah yang diduga bekerja sama dengan jin tersebut untuk mengganggu Titik. Entah dia sendiri yang menjalin kerja sama atau melalui perantara orang lain, ustaz tadi tak berani memastikan. Mendengar itu, hati Yudi sempat berdetak keras. Pria yang pernah terbaring lama di rumah sakit karena deraan penyakit jantung dan paru ini bahkan nyaris pingsan. Dia membayangkan beragam hal negatif soal Titik. Yang mengerikan. Yang menjijikkan. Dll. Dsb. Dst. Yudi ingin mengonsultasikan bayangan-bayangan tersebut kepada ustaz, namun hati kecilnya melarang. Dia hanya bertekad kembali membawa Titik ke pondok untuk di-ruqyah kembali agar tidak tersisa jin di tubuhnya. Agar gadis tersebut bisa hidup normal seperti sedia kala. “Mas Rachmad beberapa kali menelepon, bertanya apakah Titik sudah diruwat. Agar tidak bertanya macam-macam, kujawab saja sudah dan sekarang kondisi Titik sudah membaik.” (habis)

Tags :
Kategori :

Terkait