Pelajar SMPN 11 Surabaya Dikeroyok, Patah Tulang Tangan hingga Tak Sadarkan Diri

Rabu 08-03-2023,11:11 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, memorandum.co.id - MDDS (16), siswa kelas 9 SMPN 11 Surabaya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dia mengalami patah tulang tangan sebelah kiri usai dikeroyok belasan pelajar SMP dan SMA. Sukron, paman korban membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut. Kejadian berlangsung Selasa (7/3) siang setelah jam pulang sekolah. MDDS dicegat dan dipukuli saat melintas di Lapangan Futsal Dwikora Sawah Pulo. “Kemarin sempat tidak sadarkan diri di RS Al Irsyad, lalu dirujuk di RS PHC. Sekarang kondisinya sudah sadar. Ponakan saya ada bersama orang tuanya di RS PHC,” kata Sukron kepada memorandum.co.id, Rabu (8/3). Selain patah tulang tangan, MDDS juga mendapat luka memar dan lecet di badannya. Kini, keluarga korban menuntut keadilan atas aksi pengeroyokan tersebut. “Sudah kita laporkan ke Polsek Semampir. Kemarin anggota keluarga sudah dimintai keterangan,” jelasnya. “Saya harap, pelaku segera ditangkap terlebih dahulu supaya ada titik jelas. Keluarga menuntut keadilan atas peristiwa ini. Kita juga minta pihak sekolah untuk kooperatif. Jangan menyalahkan salah satu pihak dan berusaha menutup-nutupi,” sambung Sukron. Sementara itu, Kapolsek Semampir, Kompol Nur Suhud mengaku, pihaknya telah memberikan perhatian terhadap peristiwa ini. Dia menyebut, peristiwa penganiayaan tersebut didasari kesalahpahaman. “Nggih, kejadian kemarin. Ada penganiayaan saja. Kesalahpahaman,” kata Kompol Nur Suhud. Selanjutnya akan digelar mediasi antara pelaku dengan korban. Pasalnya, peristiwa ini melibatkan pelajar sekolah. Rencananya, mediasi akan dihelat di Aula SMPN 11 Surabaya. “Mengingat masih pelajar, (nantinya) bersama kepala sekolah dan guru serta para orang tua akan melakukan mediasi,” tandas Kompol Nur Suhud. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait