Night Zoo, Singky: Direksi KBS Tidak Paham Dunia Konservasi

Jumat 03-03-2023,19:46 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Rencana Kebun Binatang Surabaya (KBS) buka malam hari mematik reaksi keras dari berbagai pihak. Salah satunya dari pemerhati satwa, Singky Soewadji. Pihaknya menyoroti rencana Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang akan membuat wahana night zoo di Kebun Binatang Surabaya. “Rencana night zoo di Kebun Binatang Surabaya (KBS) menunjukkan bahwa direksi PDTS  KBS tidak mengerti tentang dunia konservasi,” tegasnya saat dihubungi, Jumat (3/3/2023). Menurut Singky yang juga Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (APECSI) ini  jika KBS buka malam artinya ini menunjukkan kebodohan direksi KBS. "Ini kan cuma mau membuat sesuatu sensasi yang baru. Jangan sakkarep e dewe. Ini menunjukkan kobodohan direksi yang tidak ngerti konservasi," cetusnya. Padahal lanjutnya, KBS ini adalah kebun binatang plat merah yang tanggung jawabnya ada di wali kota. "Pertanyaannya wali kotanya gimana kok diam saja," cakapnya. Oleh karena itu sebuah konsep haru dibahas dan dikaji secara matang. Maka, KBS atau lembaga konservasi itu pemimpinnya atau direkturnya harus paham konservasi. "Lah inilah akibatnya jika KBS direkturnya tidak paham konservasi danm tidak pernah belajar konservasi. Akhirnya angan anagannya ngaco," tegasnya. Lebih lanjut menurut Sinky, wahana night zoo akan mengganggu waktu istirahat satwa di KBS. “Koleksi satwa di KBS itu kebanyakan satwa yang beraktifitas siang hari. Kalau malam mereka beristirahat, layakanya manuasia,” terangnya. Sinky menegaskan wahana tersebut tidak baik untuk konservasi satwa. kalau PDTS KBS tetap ingin membuat wahana night zoo seharusnya di tempat terpisah. Tidak berada di dalam area KBS. Misalnya di Kenjeran. Satwanya juga khusus untuk satwa noktural atau satwa malam. Jangan dicampur. Itu akan lebih tepat kalau mau cari suasana malam sambil melihat satwa. Tapi tidak mengganggu istirahat satwa. "Untuk KBS malam itu tidak bisa menjadi satu area di KBS siang. Kenapa tidak bisa satu area. Karena kalau sudah jam sore, habis magrib itu sudah pada istirahat. Kalau buka malam binatangnya kapan istirahatnya," jelasnya. "Terus kalau alasannya oh nanti binatangnya gantian. Yang siang nanti istirahat nanti diganti yang malam. Kalau di area yang sama tetap tidak bisa istirahat. Jadi tidak bisa KBS yang umum dibuat KBS malam. Jadi harus di area lahan sendiri, khusus, terpisah. Itu satu alasan pokok," urainya. Pihaknya juga menyinggung soal tempat tempat selfie pengunjung yang dari bahan plastik. "Yang paling kongkret sekarang ada tempat selfie dari bahan plastik. Itu (KBS) lembaga konservasi atau lembaga dekorasi? Ini kan sudah ngaco. Kalau lembaga konservasikan harusnya tumbuhan hidup," ungkapnya. Menurutnta KBS dengan konsep malam tidak sama konsepnya dengan KBS umum yang buka pagi hingga sore. "Tidak bisa pengunjung jalan kaki keliling kayak siang hari. KBS malam itu pengunjungnya naik mobil listrik seperti kendaraan golf yang tidak ada suaranya, tidak ada polusinya. Jadi KBS malam angan disamakan kayak kita berkunjung siang hari. Itu tidak bisa. Jadi sudah tidak mungkin KBS itu buka malam," jelasnya. Menurutnya jika KBS dipaksakan buka malam, itu akan rawan terjadi hal hal yang tidak diinginkan karena minimnya penerangan di malam hari. "Umpanya ada pasangan sembunyi disemak-semak (mesum, red) masak kita tahu? Ada lagi orang yang iseng manjat kandang apa gitu. Terus ngontrolnya gimana? Menurut Sinky sebaiknya PDTS KBS lebih memperhatikan populasi satwa KBS. Seperti Harimau Sumatera yang belum bisa dikawinkan supaya bisa punya keturunan. Kemudian koleksi Singa yang lumpuh juga tidak bisa mempunyai keturunan. Belum lagi satwa single yang tidak miliki pasangan serta satwa yang over populasi seperti komodo, jalak Bali, babi rusa dan bekatan. "Kalaupun KBS konsep malam itu dibangunkan di tempat baru, justru menambah kerugian. Kalau KBS malam ditaruh di space kosong, padahal space di KBS sudah padat, mau buka untuk malam. Ngeragati (membiayai) sama saja membangun KBS baru cuma buat malam. Hitung hitungannya bisa masuk?. Womg sing aekarang aja bolak balik rugi! Apalagi buka malam. Mbok yo gimana sekarang ini dibikin gimana caranya KBS tidak rugi," pungkasnya.(alf)

Tags :
Kategori :

Terkait