Sumenep, Memorandum.co.id - Sejumlah mahasiswa penerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep mengeluhkan masih adanya tarikan biaya yang cukup membebani. Biaya tersebut diminta kepada seluruh mahasiswa penerima KIP angkatan 2022 pada semester genap tahun ini. Penerima program kuliah gratis itu sekitar 190 orang. Menurut salah satu mahasiswa, kebijakan kampus membingungkan. Karena tidak ada pengumuman pembayaran, sehingga mahasiswa beranggapan tidak lagi dibebani pembiayaan seperti mahasiswa angkatan tahun 2021. Anggapan itu sirna setelah 10 hari menjelang pengaktifan Kartu Rencana Studi (KRS) semester genap. Pada pertengahan Februari 2023, tiba-tiba keluar surat edaran dari kampus kepada seluruh mahasiswa semester genap atau semester II penerima KIP maupun non-KIP. Mereka diminta membayar Rp 2,5 juta, tidak boleh dicicil. "Saya penerima KIP, tidak bisa dicicil, maka saya lunasi pembayaran itu," kata Dewi (nama samaran), salah seorang mahasiswi Semester II jurusan PGSD. Dia sempat bertanya soal pembayaran itu. Kampus menjelaskan bahwa uang Rp 2,5 juta untuk melunasi daftar ulang mahasiswa sebesar Rp 3 juta. Mahasiswi itu sebelumnya sudah membayar Rp 500 ribu. Nasib serupa dialami mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Semester II Jurusan PBSI berinisial F. Meski sebagai penerima KIP, ia mengaku tetap diwajibkan melunasi biaya daftar ulang Rp 2,5 juta. "Karena tidak punya uang, saya diminta menulis pernyataan bersedia membayar dengan waktu yang saya tentukan sendiri. Bahkan semua mahasiswa angkatan 2022 disuruh membayar semua tanpa terkecuali," ungkap F. Sayangnya, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP PGRI Sumenep, Moh Fauzi belum memberikan keterangan secara detail. Sehingga sampai sekarang belum bisa dipastikan apakah kampus Taneyan Lanjhang itu melanggar regulasi program KIP. Saat Memorandum.co.id minta izin untuk wawancara via telpon, Selasa 28 Februari 2023, Fauzi tidak berkenan. Melalui pesan WhatsApp, ia tidak mau diwawancarai via telpon. "Mending ketemu mas, tapi habis ini masih mau ke Pamekasan. Nanti saya kabari," jawab Fauzi via WhatsApp pukul 11 siang, Selasa (28/2). Tapi saat itu, Fauzi sempat memberikan pernyataan via pesan WhatsApp bahwa STKIP PGRI Sumenep tidak pernah menarik dana apapun dari mahasiswa penerima KIP. Hanya saja, ketika ditanya apakah informasi dari mahasiswa tidak benar, ia enggan menjawab. Sekitar pukul 5 sore, Selasa kemarin, Memorandum.co.id kembali mau konfirmasi kepada Fauzi. Tapi baru pukul 18.30 WIB dijawab. Ia mengaku baru sampai di rumahnya. (aan)
Mahasiswa KIP STKIP PGRI Sumenep Keluhkan Tarikan Biaya
Rabu 01-03-2023,15:51 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 17-12-2025,11:27 WIB
BNNP Jatim Musnahkan 2 Kg Ganja Kiriman Ekspedisi ke Malang, Tersangka Terancam Hukuman Mati
Rabu 17-12-2025,07:45 WIB
Diduga Mengantuk, Mobil Xenia Tabrak Xpander dan Terbalik di Simokerto Surabaya
Rabu 17-12-2025,06:57 WIB
Sukses SEA Games 2025: Tim Petanque Indonesia Tiba di Juanda Bawa 6 Medali
Rabu 17-12-2025,11:55 WIB
Pengakuan Tersangka OS: Ganja Dibeli via WA dari Medan, Konsumsi Pribadi untuk Ngefly
Rabu 17-12-2025,09:16 WIB
Ditaklukkan Perseden Denpasar, Pelatih Gresik United Singgung Psikologis Pemain Muda
Terkini
Rabu 17-12-2025,21:54 WIB
Ahli Tegaskan Perintah Atasan Tak Otomatis Jadi Korupsi, Terdakwa Klaim Hanya Jalankan Instruksi
Rabu 17-12-2025,21:32 WIB
Diterpa Isu Lepas 8 Terduga Pelaku Pencurian Kabel Telkom, Kapolres Mojokerto: Akan Saya Tindak Tegas
Rabu 17-12-2025,20:23 WIB
Daeng Banna Jadi Surga Kuliner Bugis Makassar di Surabaya, Viral Sejak Dibuka
Rabu 17-12-2025,20:12 WIB
PJT I Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh
Rabu 17-12-2025,20:06 WIB