Malang, memorandum.co.id - Hingga hari keenam, tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban hanyut, ARP (3,5), warga Perum Permata Regency, RT 01/ RW 12, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Tragedi korban hanyut ini terjadi Rabu (22/2) sekitar pukul 15.30. Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian belum mendapatkan petunjuk tanda-tanda mengenai keberadaan korban. “Kami tidak menemukan petunjuk sama sekali. Apakah menemukan salah satu pakaian saat hanyut, tidak sama sekali,” terang anggota PMI Kabupaten Malang, Harjulun, Senin (27/2/2023). Harjulun yang terlibat langsung dalam pencarian ini mengungkapkan pencarian terus dilakukan hingga melebar sampai Bendungan Sengguruh. Namun, belum ada petunjuk sama sekali. Meski demikian pencarian terus dilakukan dengan menyusuri pinggiran hingga tengah dengan menggunakan perahu karet. Bahkan satu tim mulai kemarin melakukan sudetan pada pusaran air tempat jatuhnya korban yang berasal dari selokan. Saluran selokan air itu memiliki lebar 40-50 cm kedalaman 60 cm. Ini tujuannya agar tidak terjadi pusaran pencari bisa melakukan penyelaman. “Penyudetan itu tidak hanya untuk menemukan survivor, namun ke depan apabila ada kejadian lagi dapat langsung hanyut,” kata Harjulun. Karena kejadian ini, lanjutnya, seperti tiga tahun yang lalu survivor juga tidak ditemukan, sehingga dilakuan penyudetan pada palung tersebut. Kejadian tiga tahun yang lalu tidak terulang dan ke depan untuk mempermudah pencarian. “Kalau mengacu pada aturan, besok (hari ini, red) merupakan hari terakhir pencarian, jika survivor tidak ditemukan akan dilakukan close pencarian oleh Basarnas. Meski kedua orang tua korban sudah ikhlas, namun tim tetap akan berusaha mencari sampai dengan hari terakhir besok,” imbuh Harjulun. Pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan banyak menemui kendala, pada aliran yang disusuri banyak palung dalam dan pusaran air. Di samping itu debit air terus besar, karena curah hujan yang tidak kunjung berhenti. Diketahui, korban hanyut saat itu bermain bola dengan teman-temannya. Saat dipanggil ibunya, Mega Silvia Firandini (23), tiba-tiba bolanya jatuh dan menggelinding masuk selokan di depan rumahnya. Saat korban mau mengambil bola, langsung terseret arus selokan yang saat itu kondisi hujan arusnya deras. Ibunya yang mengetahui berusaha untuk menolong, namun korban sudah tidak terlihat karena terseret arus selokan dan selokan itu langsung terhubung dengan sungai Brantas. (kid/ari)
Hari Ke-6, Pencarian Bocah Hanyut Belum Ada Titik Terang
Senin 27-02-2023,18:23 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 03-01-2025,18:58 WIB
Korban Jambret di Jalan Kusuma Bangsa Hembuskan Nafas Terakhir, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku
Jumat 03-01-2025,14:51 WIB
Inter Milan ke Final Copa Italia, Kans Rebut Trofi Empat Kali Berturut-turut Terbuka
Jumat 03-01-2025,15:48 WIB
BMKG Juanda Peringatkan Potensi Angin Kencang, Hujan Lebat, dan Puting Beliung di Surabaya hingga 10 Januari
Jumat 03-01-2025,20:34 WIB
Dua Pemain Eropa Segera Diumumkan sebagai Penggawa Anyar Persebaya
Jumat 03-01-2025,13:47 WIB
Hadir di Tengah Masyarakat, Polsek Margomulyo Beri Pelayanan Pengunjung Masjid Religi
Terkini
Sabtu 04-01-2025,11:03 WIB
Tanggapan Kementerian ATR/BPN Terkait Girik yang Tidak Berlaku Lagi di Tahun 2026
Sabtu 04-01-2025,10:06 WIB
Pendiam dan Sarat Prestasi, Kasat Reskrim Polres Bangkalan Ketiban Job Jabatan Baru di Polda Jatim
Sabtu 04-01-2025,09:12 WIB
Berikut Syarat dan Cara Daftar Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis
Sabtu 04-01-2025,08:18 WIB
Cegah PMK, Petugas BBVet Ambil Sampel Darah Hewan Ternak
Sabtu 04-01-2025,07:26 WIB