420 Rumah di Desa Jotangan Mojosari Terendam Banjir

Jumat 10-02-2023,17:48 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Mojokerto, memorandum.co.id - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mojokerto pada Kamis (9/2/2023) kemarin, menyebabkan banjir di Kecamatan Mojosari. Air merendam rumah warga dan areal persawahan di Desa Jotangan, Dusun Gembongan. Dan hingga Jumat (10/2/2023) sore, air yang merendam permukiman belum juga surut. Dari data yang diperoleh, yang terdampak banjir di Dusun Gembongan sebanyak 420 rumah, 330 KK. Seorang warga Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Reti Dwi Fatmawati mengatakan, bahwa air mulai masuk ke rumahnya pada Jumat, (10/2) dini hari. Air terus meninggi hingga pagi ini merendam rumah warga. "Air masuk mulai pukul 12.00 malam, dan sampai siang ini belum surut," katanya, Jumat (10/2/2023). Reti menjelaskan, hingga pukul 10.00 WIB banjir mencapai ketinggian hingga lutut orang dewasa. Akibatnya, warga pun mengevakuasi barang-barang berharga di dalam rumah. Reti bersama keluarga memilih mengungsi sementara ke rumah kerabatnya di Prambon, Sidoarjo. "Kasihan anak-anak karena nggak surut-surut, nanti sakit," jelasnya. Ibu satu anak ini mengungkapkan, banjir kali ini merupakan yang terparah dalam  kurun tujuh tahun terakhir. "Banjir ini parah, kayak 2016 dulu. Baru kali ini terjadi lagi," tegasnya. Selain durasi hujan yang lama, banjir juga disebabkan dengan jebolnya tanggul Sungai Tambakagung. Sehingga memutus akses menuju Dusun Gembongan karena jalan tergenang dengan ketinggian hingga di atas lutut orang dewasa. Dengan adanya banjir di Kecamatan Mojosari, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dengan didampingi kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Mojokerto, langsung melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi terdampak luapan air dan banjir. Ikfina memaparkan, bahwa luapan air dan banjir mengakibatkan dampak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Saat ini, penanganan kebencanaan difokuskan di Kecamatan Mojosari. "Memang saat ini yang belum bisa surut di daerah Mojosari," paparnya. Ikfina membeberkan, penyebab banjir yang tak kunjung surut karena tanggul sungai di Dusun Tambakagung, Desa Kebondalem jebol. "Tahun kemarin sudah diperbaiki, tapi sekarang jebol lagi kanan-kiri," bebernya. Akibatnya, Ikfina melanjutkan, air meluber hingga menggenangi permukiman warga dan areal persawahan. Di sisi lain, kondisi itu diperparah dengan derasnya aliran air akibat curah hujan yang tinggi di daerah hulu, Pacet-Trawas. "Membawa material berupa pohon dan sampah yang menyumbat saluran," pungkasnya. Selain di Mojosari, Bupati Ikfina juga melakukan peninjauan di lokasi terdampak di Kecamatan Pungging dan Kecamatan Bangsal. (yus)

Tags :
Kategori :

Terkait