Jember, Memorandum.co.id - Setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jember dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKBB) Kabupaten Jember, sejumlah 20 emak-emak Warga Binaan Pemasyarakatan (WPB) Lapas Kelas IIA Jember menjalani latihan Gawe Jajan Letter. Pelatihan tata boga ini dihadiri Kepala Seksi Lapas Jember, Hendri Astronino P, Dwi Achmad S, Didik Kusnadi, Sumiaji dan Sukarna Trisna A, serta Kalapas Kelas IIA Jember, Hasan Basri. Selain itu juga hadir Bahtiar Santoso dari Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur, kepala Sekolah SMKN 2 Jember Didik Syawirul Alim dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKBB) Kabupaten Jember, Suprihandoko. Pelatihan diharapkan dapat memberikan kemandirian kepada WBP agar setelah selesai menempuh pidana memiliki keahlian yang bisa dijalankan di tengah masyarakat. “Program kemandirian ini diikuti oleh dua puluh orang Khusus perempuan bertujuan, agar para WBP setelah kembali ke masyarakat mempunyai keahlian, sehingga mendapat penghasilan, dengan begitu tidak akan melakukan yang melanggar hukum lagi,” kata Kepala Lapas Kelas IIA Jember, Hasan Basri, Kamis (9/2/2023). Program pelatihan selama 12 hari ini dimaksudkan bisa menggali keterampilan para WBP. “Nantinya para WBP bukan hanya mampu menggali kemampuannya, akan tetapi akan mendapat sertifikat yang dapat dipergunakan nanti setelah selesai menjalani masa tahanannya,” ujarnya. Selain itu, demi kelancaran program tersebut pihaknya menggandeng pihak ke tiga seperti dengan SMKN 2 Jember, Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKBB) Kabupaten Jember. Hasan Basri menyebutkan, pelatihan yang diterapkan oleh Lapas Kelas IIA Jember meliputi, pelatihan tata boga pembuatan kue kering/kue letter dan untuk laki-laki nya Kontruksi, bangunan, dan lain lainnya. "Setelah dilaksanakan PKS akan banyak manfaat yang diperoleh dari materi pelatihan. Sehingga diharapkan dapat menyadarkan atas perbuatan yang pernah ia lakukan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan kedepannya bisa produktif dan memiliki skill untuk keluarga khususnya," jlentreh Hasan Basri. Sementara, Kepala SMKN 2 Jember, Didik Syawirul Alim menuturkan, untuk kali keduanya SMKN 2 Jember teken kerjasama dan untuk tahun ini akan memberikan pelatihan bidang tanah kontruksi baja ringan dan pemasangan bata ringan. "Dengan adanya pelatihan ini kedepannya punya potensi dan keahlian bidang bangunan khusus nya, setelah selesai menjalani binaan di lapas bisa bekerja di proyek di CV maupun PT yang sekarang sedang banyak pengembangan perumahan," beber Didik Syawirul Alim. Kepala DP3AKBB Kabupaten Jember Suprihandoko, menambahkan, sesuai dengan tupoksi, pihaknya memberikan pelatihan keterampilan pembuatan kue kering (letter) terhadap khusus WBP perempuan yang diikuti 20 orang. "Harapan kita untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada warga pembinaan ini adalah bagaimana nanti setelah pulang ke rumah keterampilan yang bisa dilaksanakan sebagai sumber penghasilan keluarga," ujarnya. "Materi keterampilan pembuatan kue kering (letter), yang mangsa pasar nya sangat luas, kami tidak hanya memberikan materi cara pembuatan nya saja, tapi juga akan membantu cara pemasarannya dengan latih digital marketingnya, tentunya sangat membantu ekonomi keluarga," pungkas Suprihandoko.(edy)
Emak-emak Warga Binaan Lapas Jember Latihan Gawe Jajan Letter
Kamis 09-02-2023,14:40 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :