Surabaya, memorandum.co.id - Pembunuhan Pasri (51), warga Jalan Simo Gunung Barat Tol II-A masih menjadi misteri. Terbaru terungkap fakta jika sebelum digemparkan insiden tragis itu, ada dua pria yang tidak dikenal mendatangi lokasi tersebut untuk mencari kontrakan. Hal itu terungkap dalam keterangan saksi ketika dimintai keterangan kepolisian. Cipto orang tua dari saksi mengatakan bahwa sebelum ditemukan tewas, ada dua orang pria datang ke lokasi tersebut mengaku untuk mencari kontrakan, Kamis (2/2) sekitar pukul 13.00. "Dua pria itu datang ke sini. Yang tahu anak saya sama ada tetangga kamar. Karena motornya menutupi jalan dipinggirkan anak saya," kata Cipto, Minggu (5/2/2023). Selanjutnya keduanya bertemu dengan pemilik kontrakan. Namun karena kamar sudah penuh sehingga tidak bisa menerimanya. "Sempat ke rumah tuan rumah. Katanya cari kontrakan. Tapi tidak ada. Kemudian mereka (dua pria) pergi dan tuan rumah masuk," imbuhnya. Sore harinya sekitar pukul 15.30 kabar tak sedap datang dari Suharsono (52) sepulang bekerja. Pria yang bekerja sebagai sekuriti perumahan itu mendapati istrinya terlentang dengan brlumur darah akibat benda tajam. "Sampai sekarang belum tahu siapa pelakunya," imbuhnya. Namun lanjut Cipto, dugaan peristiwa tersebut ada kaitannya dengan pria yang cari kontrakan. "Kuat dugaan. Tapi gak ada yang kenal dengan pria tersebut. Tuan rumah juga lupa wajahnya," ungkapnya. Yang pasti dari ciri ciri pria tersebut, orangnya sudah dewasa, berjumlah dua orang dan kendaraannya matic. "Belum terbukti apakah mereka dibalik semua kejadian ini. Masih dugaan," jelasnya. Sementara pengamatan di lokasi kejadian sejumlah petugas kepolisian berpakaian preman masih terlihat. Mereka masih melakukan penyelidiakan terkait kejadian tersebut. Sementara sebelumnya, Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih mengungkapkan, pihaknya sudah memeriksa enam orang saksi untuk mengungkap identitas pelaku. “Tiga saksi dari anggota keluarga, yakni suami dan dua anak korban. Kemudian tiga orang saksi dari tetangga, salah satunya pemilik kos,” tutur Fakih. Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya mem-back up Polsek Sukomanunggal untuk menyelidiki kasus tersebut. Berdasar hasil visum, korban meninggal akibat kehabisan darah karena luka sayatan di lehernya. “Ada luka lebam juga di mata korban. Namun, penyebab meninggalnya korban karena luka sayatan di leher,” terangnya. Mengenai motif pembunuhan, pihak kepolisian masih menyelidiki lagi. Terkait dugaan penyebab pembunuhan akibat perampokan ditepis petugas. Sebab, tidak ada barang yang hilang. Adapun satu anting yang hilang diduga jatuh saat korban melawan pelaku. “Kemungkinan bukan perampokan. Kami juga masih cari rekaman CCTV di sekitar lokasi,” tegas Fakih. (alf)
Kategori :