Gresik, memorandum.co.id - Pengawasan guru terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah sangat terbatas. Oleh karena itu, peran orang tua sangat besar sewaktu buah hatinya berada di rumah. Hal itu disampaikan Ketua Kemala Bhayangkari Ny Cut Laura Kusworo usai mengisi kegiatan Pembinaan Mental di Usia Pubertas Bagi Anak Berkebutuhan Khusus dalam rangka Memperingati Hari Difabel Internasional di Sekolah SLB Kemala Bhayangkari, Selasa (26/11/2019).[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Menurut istri Kapolres Gresik, pengawasan anak yang masuk usia pubertas sangat penting. Seorang ibu harus bisa menjadi sahabat anaknya dan memberikan perhatian serta kasih sayang. Orang tua juga harus mengenalkan pendidikan seks kepada anaknya. Tujuannya, agar mereka bisa tahu dan menjaga diri dari perbuatan yang tidak diinginkan.[penci_ads id="penci_ads_3"] "Anak-anak selalu kami berikan pembinaan mental di sekolah. Agar mereka tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang dilarang," ujar perempuan yang juga Ketua Yayasan SLB Kemala Bhayangkari Cabang Gresik itu. Upaya ini juga mengantisipasi perbuatan yang tidak diinginkan. Seperti pelecehan seksual misalnya dan kejahatan yang lain. (an/har/gus)
Anak Masuk Usia Pubertas, Ibu Harus Bisa Jadi Sahabat Anak
Selasa 26-11-2019,17:55 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :