Surabaya, memorandum.co.id - Warga yang bermukim di sekitar Jalan Pengenal, Kelurahan/Kecamatan Bubutan, mengeluhka box culvert jenis u-ditch berukuran jumbo sedalam 1,5 meter yang baru dipasang, namun tak kunjung dilengkapi dengan topping atau penutup beton teraso. Warga setempat menilai, saluran air tersebut membahayakan. Sebab, banyak anak kecil yang seringkali bebas bermain di Jalan Pengenal. Khawatir tenggelam. "Ini sangat berbahaya kalau tidak diberi tutup, apalagi ketika musim hujan arusnya itu kuat, airnya jadi lebih tinggi. Saluran itu juga memiliki kedalaman 1 meter lebih 50 sentimeter. Dan di sini dekat dengan penduduk, dekat dengan kampung, banyak anak kecil yang bermain," urai Supariaji warga sekitar, Kamis (8/12). "Saya saja kelelep apalagi anak kecil, bisa tenggelam itu kalau sampai masuk," tambahnya. Supariaji sempat menanyakan kondisi tersebut ke lurah setempat. Kabarnya, u-ditch tersebut memang tak disertai dengan penutup teraso. "Saya ngomong ke Pak Lurah, kita minta ditutup saja. Tapi Pak Lurah bilang kalau nggak ada tutupnya, ya berarti nggak ada tutupnya. Alasannya, takut dijadikan tempat untuk PKL (pedagang kaki lima)," tandas Supriaji. Dirinya berharap, kekhawatiran warga dapat dipertimbangkan. Hal ini, kata Supriaji, demi keselamatan warga setempat. Warga tak mau sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. "Yang dikasih penutup hanya kalau di depannya itu pintu atau semacamnya. Tapi kalau alasannya takut ditempatin PKL, saya rasa ndak lah. Tidak ada warung yang berdiri di sebelah sini, dan hanya ada satu milik warga kampung sana," tandas dia. Keluhan warga Bubutan ini lantas direspons oleh anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i. Dia turun langsung ke lokasi usai mendapat keluhan itu. Politisi NasDem ini memberikan catatan. Pertama, Imam tak menemukan papan tentang proyek di lokasi. Misalnya, informasi mengenai siapa yang mengerjakan, nilai proyek, durasi pengerjaan, dan spesifikasi tak dibeberkan. Alhasil warga tidak tahu kondisi sebenarnya. Kedua, menurut Imam, proyek box culvert seringkali dilengkapi dengan penutup. Sudah termasuk dengan topping. Karena itu, dia merasa aneh kalau sampai tidak diberikan penutup beton teraso. Terlebih, u-ditch tersebut berukuran jumbo. "Saya prihatin, kelihatannya proyek ini dikerjakan asal-asalan dan juga hasil akhirnya membahayakan, karena tidak diberi penutup di atas saluran," kata Imam. Imam masih menggali informasi mengenai proyek saluran di lokasi. Dia akan memastikan ke dinas terkait. Soal ada atau tidaknya penutup u-ditch tersebut. "Karena ketika tidak ada tutupnya bukan cuma bahaya. Namun juga apabila anggarannya itu include dengan tutupnya, maka sudah berapa uang yang hilang," jelas Imam yang juga duduk di Badan Anggaran DPRD Surabaya ini. "Kalau menurut saya, ini bisa berpeluang ada tindak pidana korupsi. Karena itu, harus diusut," sambungnya. Kemudian, Imam mengatakan, saat dirinya bertanya ke teman-teman yang ada di dinas terkait, yang namanya box culvert selalu disertai dengan penutup. "Nanti tinggal kita cocokkan lah. Jangan sampai kemudian ya membahayakan dan kemudian negara dirugikan. Kami akan mengawasi ini sampai selesai," tegasnya. Terpisah, Lurah Bubutan Iswan Arif menyampaikan bahwa progres pemasangan u-ditch di Jalan Pengenal sudah rampung. Hanya tinggal finishing. “Pemasangan sudah selesai, tinggal pembenahan-pembenahan sedikit,” katanya. Disinggung soal belum dilengkapinya penutup beton teraso, dirinya belum bisa memastikan. Pihaknya berencana menanyakan hal tersebut ke dinas terkait terlebih dahulu. "Kalau seperti itu saya belum baca RAB-nya, monggo konfirmasi ke dinas. Maaf, saya ndak berani mendahuluhi sebelum baca RAB, apa dalam perencanaan ada penutupnya apa tidak, ini yang harus kita pelajari," ucap Iswan. (bin)
Box Culvert di Bubutan Tak Dilengkapi Penutup, Dewan: Membahayakan
Kamis 08-12-2022,19:21 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :