Surabaya, memorandum.co.id - Tingginya angka penderita HIV/AIDS di Jatim mengejutkan banyak pihak. Kasus ini, tidak lepas dari berubahnya perilaku masyarakat yang dianggap menyimpang dan bertentangan dengan norma agama dan adat ketimuran. Pakar sosiologi, Dr Muhammad Jacky mengatakan, tidak mengagetkan dengan kenaik angka penderita HIV/AIDS. Ia menyebut saat ini, dunia prostitusi sudah menembus rumah tangga. Bahkan, pintu penghalang tidak lagi mampu menghadang dunia prostitusi. Khususnya prostitusi online. Doktor Jacky menyebutkan, saat ini sudah menimpa ibu rumah tangga. Mereka tertular, karena menyimpang perilaku suaminya saat di luar rumah. “Kini mengetahui penularan HIV/AIDS seperti apa, maka ibu hamil juga dilakukan tes,” tegas Jacky. Bahkan tidak sedikit ibu rumah tangga yang tidak mengetahui apa-apa menjadi korban. Karena perilaku seks bebas sang suami saat di luar rumah. Menghadang dunia prostitusi ternyata tidak mudah. Bahkan pemerintah terkesan kewalahan, karena tingginya angka penderita HIV/AIDS. “Penahan sekarang tidak bisa dilakukan. Karena rumah yang lingkungan kecil juga tidak mampu melakukan perannya. Sebab order transaksi sekarang bisa dilakukan secara online,” tegas Jacky. Saat ini, media online menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan. Pelaku seks menyimpan, bisa memanfaatkan media sosial, seperti michat. “Kontrol keluarga dan pendidikan agama yang kuat bisa mencegah perilaku menyimpang,” tegas dia. Data HIV/Aids sepanjang Tahun 2022 bertambah 6.145 kasus. Secara kumulatif, kasus HIV/AIDS di Jawa Timur ada sebanyak 84.959. Sepanjang tahun 2022 sampai bulan Oktober dari kabupaten/kota, ada tambahan 6.145 kasus. Kumulatif sebanyak 84.959 di Jawa Timur. Upaya penemuan kasus HIV/AIDS terus ditingkatkan dengan melibatkan peran serta masyarakat, yaitu melalui kegiatan penjangkauan yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Di samping itu, program HIV/AIDS menetapkan sasaran pemintaan tes HIV/AIDS pada ibu hamil, pasien TBC, pasien IMS, pasien dengan gejala penurunan kekebalan, dan warga binaan pemasyarakatan. Dari kasus kumulatif di Jatim yang ditemukan sebanyak 23.230 pasien yang saat ini mendapatkan terapi ARV. Masih terdapat kesenjangan antara jumlah kasus yang ditemukan dengan jumlah kasus yang diterapi ARV. Hal ini karena banyak pasien yang telah meninggal maupun putus berobat. (day)
Pakar Sosiologi: Prostitusi Online Tanpa Batas
Jumat 02-12-2022,18:43 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 11-01-2025,07:48 WIB
PSS Sleman vs Persebaya: Pantang Remehkan Lawan
Sabtu 11-01-2025,16:35 WIB
Hasil Babak Pertama PSS Sleman vs Persebaya Surabaya: Bajul Ijo Babak Belur, Tertinggal 3-0
Sabtu 11-01-2025,07:35 WIB
Wow! Vinicius Junior Beli Klub Sepak Bola di Portugal
Sabtu 11-01-2025,17:46 WIB
PSS Sleman Menang 3-1 dari Persebaya Surabaya, 2 Gol Bajul Ijo Dianulir Wasit
Sabtu 11-01-2025,12:08 WIB
Seorang Pria Meninggal Dunia Saat Ngopi di Warkop Panceng Gresik
Terkini
Sabtu 11-01-2025,20:11 WIB
Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Pria asal Bantaran Dibekuk Polres Probolinggo
Sabtu 11-01-2025,19:27 WIB
Pj Gubernur Jatim Kembali Lantik Aries sebagai Pj Wali Kota Batu, Janji Genjot PAD
Sabtu 11-01-2025,19:08 WIB
Pemburu Koin Jagad di Surabaya Mulai Meresahkan, Ini Kata Psikolog
Sabtu 11-01-2025,18:41 WIB
Sampaikan Laporan Evaluasi Terakhir, Pj. Bupati: Matur Nuwun Turut Mendukung Saya Membangun Lumajang
Sabtu 11-01-2025,18:10 WIB