Mojokerto, Memorandum.co.id - Bupati Mojokerto meminta stakeholder untuk lebih meningkatkan sinergi agar program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto dapat maksimal. Percepatan penurunan stunting merupakan program nasional. "Kami di daerah tidak bisa bekerja sendiri," tandas Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, di Hotel Arayana Trawas, Jumat (25/11/2022). Melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor ini, Ikfina menegaskan, agar seluruh stakeholder terkait turut berperan aktif, bersama-sama mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto. "Berdasar data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), balita yang dinyatakan stunting 27,4 persen," tegasnya. Ikfina menjelaskan, angka ini kalau dikalikan dengan jumlah balita di Kabupaten Mojokerto, ada sekitar 90 ribu lebih yang dinyatakan stunting. Data ini butuh disinkronkan lagi, karena data dari Dinkes Kabupaten Mojokerto, balita tercatat stunting sekitar 80 ribuan. "Untuk melakukan penanganan terhadap stunting ini, data adalah hal utama yang paling penting," jelasnya. Dengan berbekal data yang akurat, lanjut Ikfina, petugas di lapangan pun bisa melakukan penanganan stunting dengan tepat sasaran. Maka dari itu data ini harus diverifikasi dahulu sampai valid. "Sehingga data yang kita pegang ini benar-benar valid," ujarnya. Bupati memaparkan, untuk menangani stunting, Pemerintah Kabupaten Mojokerto sudah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah membangun aplikasi berbasis digital untuk penanganan stunting. "Untuk DP2KBP2 tolong segera mengeluarkan buku pedoman penanganan stunting, agar kader-kader di TTPS desa bisa melakukan penanganan stunting sesuai dengan pedoman yang sudah ada," tukasnya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono mengatakan, program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) menjadi salah satu program unggulan dari BKKBN. "Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas," katanya. Ludfi membeberkan, dari tahun 2020 sampai sekarang, merupakan tahun yang sangat berat bagi bangsa Indonesia dan bahkan juga dunia untuk bertahan dalam situasi Pandemi Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, pencapaian program Bangga Kencana tahun 2022 harus tetap dijaga kestabilannya. "Hal ini berkat dukungan dan kerjasama dari seluruh stakeholder kabupaten/kota sampai dengan tingkat lini lapangan, dan tentunya peran dari mitra kerja semuanya," bebernya. Ludfi tak memungkiri, bahwa masih banyak yang harus segera dibenahi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Salah satunya dengan melakukan akselerasi dan kolaborasi inovatif. Perpaduan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha dan media harus dapat disinergikan untuk membangun program Bangga Kencana secara bergotong royong. "Terutama dalam upaya untuk mencapai sasaran strategis Program Bangga Kencana di Tahun 2022," pungkasnya. (yus)
Penanganan Stunting, Bupati Mojokerto: Data Hal Utama Paling Penting
Jumat 25-11-2022,15:13 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :