Surabaya, memorandum.co.id - Komisi D DPRD Surabaya meminta Dinas Kesehatan (dinkes) Surabaya untuk segera melakukan kroscek terhadap temuan kasus gagal ginjal akut pada anak. Korbannya adalah balita berinisial A (4 tahun), warga Kelurahan Dr Soetomo, Kecamatan Tegalsari. Bocah tersebut didiagnosa mengalami gagal ginjal akut oleh tim dokter RS William Both Surabaya. Nyawa A tidak dapat diselamatkan meski telah dirujuk ke RSUD Dr Soetomo dan sempat menjalani perawatan intensif beberapa hari. "Apakah benar memang meninggal karena gagal ginjal atau karena yang lain. Sebab, sebelum divonis meninggal karena gagal ginjal itu tentunya juga sudah melewati serangkaian tes laboratorium. Kita meminta dinkes untuk segera memastikan bocah 4 tahun tersebut," ujar Khusnul, Sabtu (22/10). Meski ada temuan tersebut, dirinya meminta masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menyikapi munculnya penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. Khusnul mengimbau kepada para orang tua untuk selalu waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah ke sakit ginjal akut. Seperti mual, muntah, batuk, flu, dan mengantuk. Menurut Khusnul, ada hal-hal yang harus menjadi perhatian orang tua. Seperti menerapkan dan selalu menjaga perilaku hidup sehat dan bersih. Di antaranya mencuci tangan, makan-makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang, dan memastikan imunisasi anak rutin. "Kami di Komisi D DPRD Surabaya telah melakukan rapat bersama dengan dinas kesehatan (dinkes), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dan Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) dalam rangka menyikapi penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak ini," ujar Khusnul. Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini menyatakan, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan agar penyakit ini bisa dicegah sedini mungkin. "Dinkes kita dorong juga membuat hotline center, agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat apabila ada indikasi kasus yang mengarah kepada gagal ginjal. Selain itu, sosialiasi mengenai apa itu gagal ginjal akut juga penting dilakukan Dinkes Surabaya, termasuk cara-cara pencegahannya," ungkapnya. Terkait berapa jumlah anak Surabaya yang telah terkena penyakit gagal ginjal akut ini, Khusnul mengatakan, belum ada konfirmasi kepastian yang saat ini dirawat di rumah sakit. Sebab info dari dinkes, data yang tersaji adalah data yang disampaikan Kementerian Kesehatan. Baik itu suspect atau probable. (bin)
Kasus Gagal Ginjal Akut Ditemukan di Surabaya, Komisi D Minta Kepastian Dinkes
Sabtu 22-10-2022,09:11 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :