Mitos Dibalik Keindahan Air Terjun Nglirip

Jumat 07-10-2022,11:02 WIB
Reporter : M Ridho
Editor : M Ridho

Surabaya, Memorandum.co.id - Air Terjun Nglirip merupakan wisata Tuban yang terkenal dengan pesona keindahan kolam airnya yang menyajikan warna hijau tosca, membuat kagum setiap mata yang memandang.

Selain air terjun yang sangat indah, ada banyak pepohonan rindang sekitar lokasi wisata dan ditambah lagi hawa sejuk khas pegunungan, semakin menambah nilai keindahan tersendiri.

Ketika musim kemarau tiba, jumlah debit air terjun tak mengalami penurunan signifikan, walaupun tetap mengalami penurunan debit air.

Menurut penuturan warga setempat keindahan air terjun semakin maksimal ketika memasuki kemarau, hal tersebut karena pemandangan air terjun berwarna hijau tosca dan memiliki air sangat jernih berwarna kebiruan.

Namun dibalik keindahan air terjun ini terdapat mitos yang sudah banyak diketahui masyarakat sekitar yakni.

Pada zaman dulu ada seseorang perempuan desa memiliki paras sangat cantik. Salah satu adipati Tuban(pada jaman sebelum kerajaan Majapahit) terpikat oleh kecantikan sang gadis desa. Dari hasil pernikahan mereka, lahirlah seorang anak laki-laki diberi nama Joko Lelono.

Setelah beranjak dewasa Joko Lelono memiliki pujaan hati yang berasal dari keluarga kurang mampu. Tentu adipati Tuban kala itu dibuat marah dan tak setuju hubungan anaknya terhadap gadis tersebut.

Akibat pertikaian itu, Joko Lelono kabur dari rumah tanpa pamit kepada kedua orang tuanya. Hal tersebut makin membuat sang ayah Joko Lelono marah, lalu memerintahkan prajurit membunuh Joko Lelono.

Sang gadis pergi ke sebuah gua yang berada di sekitar air terjun Nglirip untuk bertapa. Hal itu dikarenakan merasakan patah hati teramat dalam, sehingga ia lebih memilih menenangkan diri di dalam gua, bahkan tak ada seseorang pun ingin dijumpai.

Dari mitos tersebut ada larangan bagi pengunjung di Air Terjun Nglirip yakni Pengunjung dilarang keras berpacaran, atau memadu kasih, Pengunjung dilarang membuang sampah sembarangan, Pengunjung dilarang merusak alam sekitar.

Untuk lokasi wisata ini berada di  pedukuhan Jojogan Desa Mulyo Agung, Kecamatan Singgahan, kabupaten tuban, Jawa timur. Sementara untuk tiket masukmya yakni sebesar Rp 5.000. (rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait