Surabaya, memorandum.co.id - Kehadiran Methodist II Hawks, klub basket asal Medan, Sumatera Utara, jadi penambah semangat satu-satunya kontestan Indonesia Basketball League (IBL) 2023 asal Kota Surabaya, Pacific Caesar mengarungi musim 2022-2023. Tiket play off jadi bidikan kendati tetap mengandalkan materi-materi pemain muda. Bergabungnya dua klub yang punya visi-misi nyaris sama, mengangkat potensi pemain muda yang tidak terpantau klub-klub besar menjadi Elang Pacific Caesar, juga diiringi asa dilirik penggemar basket Kota Surabaya. “Kami berharap kerja sama ini bisa berkembang baik ke depannya. Di IBL nanti, kami menargetkan lolos play off,” kata owner Pacific Caesar Irsan didampingi manajer Elang Pasific Caesar Edy Hartono selaku pemilik Methodist II Hawks, Senin (19/9/2022). Apalagi, kerja sama itu akan berlangsung selama tiga musim dengan tetap berkomitmen menjadikan Surabaya sebagai home base. “Hanya pada momen tertentu, seperti off season Oktober nanti, tim akan berlatih ke Medan. Kami juga agendakan try out ke Malaysia dan Singapura, sebelum musim 2022-2023 IBL dimulai Januari nanti,” beber Irsan. Edy Hartono menambahkan ketertarikan bekerja sama dengan Pacific Caesar, lantaran nama besar di kancah bola basket tanah air dan rekam jejak panjang dalam melahirkan atlet-atlet timnas. “Jadi, boleh dibilang klub ini sudah terkenal. Pemain terkenal hasil binaan Pacific, itu berasal dari daerah-daerah yang mungkin tidak terpantau sama klub-klub besar. Kami juga berharap dari kerja sama ini, membuka jalan pemain-pemain muda dari Medan menjadi pemain profesional,” jelasnya. Pelatih Elang Pasific Caesar Aries Herman menambahkan, harapan itu memang sesuai dengan komitmen klub sejak berdiri. Apalagi dengan masuknya Methodist II Hawks, tim yang musim lalu menempati peringkat 10 itu berpeluang besar lolos play off. “Dengan kehadiran sponsor baru, tentu menjadi daya tarik pemain yang bertahan maupun baru. Termasuk mendatangkan dua dari list 200 pemain asing yang disodorkan PB Perbasi,” sebutnya. (epe)
Kategori :