Surabaya, memorandum.co.id - Permohonan penetapan pernikahan beda agama sedang marak diajukan ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Tujuannya agar pernikahan bisa dicatat di dinas kependudukan dan catatan sipil (dispendukcapil) setempat. Namun, hal itu tentu saja menimbulkan polemik di masyarakat. Tercatat, sudah dua permohonan diterima pengadilan kelas IA khusus tersebut. Yakni penetapan pernikahan beda agama dengan pemohon RA (Islam), EDS (Kristen). Dan terbaru yaitu permohonan yang diajukan SC (kristen) dan MY (Katolik). Saat ini, permohonan RA dan EDS telah dikabulkan oleh hakim PN Surabaya. Permohonan itu diajukan lantaran dispendukcapil menolak untuk mencatat pernikahan mereka. Kini pernikahan mereka telah tercatat setelah mendapat penetapan dari PN Surabaya tersebut. Dikabulkannya permohonan tersebut berimbas dengan adanya gugatan permohonan pembatalan putusan penetapan nikah beda agama yang dilayangkan oleh Ali Muchtar, Tanah Ali Susanto, Ahmah Khoirul Gufron dan Shodikun. Melalui kuasa hukumnya, Sutanto Wijaya, penggugat menjadikan PN Surabaya sebagai tergugat tunggal. Selain itu, Mahkamah Agung RI, Dispendukcapil, Persekutuan Gereja Indonesia, Majelis ulama Indonesia, Pondok pesantren Al Anwar Sarang dan Pondok pesantren Al Qur'an (Pimpinan Gus Baha) dijadikan turut tergugat. Dalil petitum yang dimohonkan penggugat adalah meminta PN Surabaya dan pihak turut tergugat lainnya untuk membatalkan putusan perkara Nomor 916/Pdt.P/2022/PN.Sby terkait pernikahan beda agama tersebut. Gede Agung Parnata, Wakil Humas PN Surabaya, saat dikonfirmasi perihal gugatan yang sedang berproses mengatakan pada dasarnya pihaknya menerima semua perkara yang masuk. "Dalam hal ini kami tidak bisa berkomentar banyak. Sebab, masih berjalan prosesnya pemeriksaannya. Namun demikian, untuk semua perkara yang masuk tetap kita terima dan nantinya diuji di persidangan," tutur Gede melalui sambungan telepon, Minggu (18/9). Lebih lanjut Gede menjelaskan bahwa agar masyarakat memahami, perlu diketahui jika PN Surabaya tidak menetapkan pengesahan pernikahan. Namun hanya menetapkan pencatatan di Dispendukcapil. "Jadi kita hanya menetapkan agar pernikahan pemohon bisa dicatatkan di dispendukcapil. Kalau pengesahan pernikahan kan tergantung dari agama masing-masing," tandasnya. (jak)
Digugat Penetapan Pernikahan Beda Agama, PN: Terima Semua Perkara yang Masuk
Minggu 18-09-2022,19:55 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 14-11-2024,09:21 WIB
Hakim PTUN Batalkan SK Menkumham RI Terkait Pengesahan AD/ART Partai Golkar Berita Hoax
Kamis 14-11-2024,13:21 WIB
Polrestabes Surabaya Tunggu Kedatangan Ivan Sugianto Serahkan Diri
Kamis 14-11-2024,10:27 WIB
Viral Nama Ivan dalam Kasus SMAK Gloria 2, Bos Rasa Sayang Grup: Bukan Anak Saya
Kamis 14-11-2024,07:07 WIB
Lirik dan Terjemahan HOWLING, Mini Album Terbaru XG, Girl Group yang Bikin Pendengar Auto Goyang
Terkini
Kamis 14-11-2024,16:24 WIB
Sambangi Rumah Industri Gula Merah Lumajang, Khofifah Siap Fasilitasi Replanting Kelapa Hibrida
Kamis 14-11-2024,16:08 WIB
Debat Pamungkas Pilwali Blitar, Bambang-Bayu Tegas Lanjutkan Program Rastrada dan RT Keren
Kamis 14-11-2024,16:02 WIB
Menko Pemberdayaan Masyarakat Kunjungi Dinsos Surabaya, Dorong Sinkronisasi Satu Data Nasional
Kamis 14-11-2024,15:59 WIB
Danramil Puger Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Tanam 30 Pohon Sukun di Pantai Cemara
Kamis 14-11-2024,15:45 WIB