Gegara Booster dan PCR, Mahasiswa Ceko Gagal ke UTM

Rabu 07-09-2022,19:09 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Madura, memorandum.co.id -Mahasiswa Universitas Palacky  yang mengikuti  program student exchange dengan Universitas Trunojoyo Madura harus gigit jari. Sebab, mereka kesulitan ke Indonesia karena pesawatnya harus ditransit di Hongkong dan Singapura yang mewajibkan penumpang yang transit harus vaksin booster dan tes PCR. Direktur International Relationship Office Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Imron Wakhid Harits menyampaikan bahwa kegiatan student exchange antara UTM dengan Universitas Palacky harus dibatalkan. “Kami harus meniadakan acara UP-Internship program dengan Universitas Palacky karena adanya kebijakan wajib booster dan juga test PCR di Hongkong dan Singapura,” ungkap Imron, Rabu (7/9/2022). Imron juga menambahkan, vaksin booster bukan merupakan program wajib bagi warga Ceko. Ini membuat mahasiswa Universitas Palacky harus membatalkan kegiatannya ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM). “Kalau di Ceko kan mereka tidak wajib booster, cuma karena mereka harus transit dulu ke Hongkong dan Singapura yang mewajibkan mereka untuk booster sekaligus PCR. Akhirnya mereka tidak bisa melakukan kegiatan UP-Internship ke UTM,” imbuhnya. Sementara itu, Putri Nur Diana, anggota International Relationship Office (IRO) pun menyayangkan kegiatan ini harus ditiadakan. “Sangat disayangkan ya, kegiatan UP-Internship ini harus batal karena adanya kebijakan di  Hongkong. Padahal seru kalau bisa berinteraksi langsung dengan bule,” ungkapnya. (mg3/bin)

Tags :
Kategori :

Terkait