Tuban, memorandum.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri menggelar pelatihan Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Optimalisasi Tata Laksana Pemeliharaan Sapi. Pelatihan dikuti oleh UMKM sektor peternakan binaan SIG yang berasal dari 12 desa yang tersebar di empat kecamatan wilayah Kabupaten Tuban. Kegiatan yang diikuti 50 peternak ini merupakan upaya dari SIG untuk meningkatkan keahlian peternak dalam merawat dan mengembangkan ternaknya serta memberikan pengetahuan teknolologi digital yang bisa diterapkan dalam dunia peternakan. Dengan demikian diharapkan para peternak usahanya semakin berkembang dan berhasil. Pelatihan ini bekerja sama dengan Calty Teknologi Indonesia. Pada pelatihan ini peserta diberikan materi perbaikan nutrisi ternak, identifikasi dan penanganan ternak sakit (PMK), cara pemberian suplemen agar ternak terjangkit mampu mengembalikan kondisi (pulih) dan tahan terhadap wabah. Pemanfaatan teknologi smart farming untuk mengurangi kesalahan memprediksi siklus reproduksi, siklus pemberian pakan dan suplemen, identifikasi ternak dan biosecurity dengan pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan smart farming untuk monitoring real time dan inseminasi buatan virtual. General Manager of CSR SIG, Edy Saraya menjelaskan, program pelatihan ini selaras dengan tema hari Kemerdekaan Republik Indonesia yakni Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Pelatihan ini digelar dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan usaha mikro. "Perusahaan berharap peternak yang selama ini ternaknya terimbas oleh virus PMK dapat bangkit bahkan lebih kuat. Karena mereka memiliki pengetahuan tambahan setelah pelatihan," ujar Edy Saraya. Menurut Edy Saraya, Perusahaan memberikan pelatihan ini sekaligus ada praktik dan contoh-contoh makanan suplemen ternak yang dapat dipraktikkan peserta secara langsung di rumah. "SIG akan terus mendampingi UMKM peternakan ketika nantinya usaha mereka berkembang, dengan pelatihan pelatihan lainnya," kata Edy Saraya. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya berharap pelatihan yang digelar SIG ini dapat bermanfaat untuk para peternak di Kabupaten Tuban. Selain itu, peternak juga diharapkan dapat bangkit kembali setelah mengalami wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Tatakelola perdagangan ternak terutama sapi sempat terganggu efek dari wabah PMK. Haingga saat ini pasar hewan masih tutup. "Sehingga, usaha pada sektor peternakan sempat terganggu dan semoga dalam waktu tidak lama lagi bisa buka kembali," ungkapnya. Menurutnya, populasi sapi di Kabupaten Tuban nomer tiga tertinggi di Jawa Timur. Peternakan juga menjadi salahsatu sektor unggulan Tuban untuk peningkatan ekonomi. Sehingga, peningkatan kapasitas peternak dalam tatakelola peternakan sangat penting dimiliki. "Kami juga berharap sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Tuban dengan SIG yang selama ini sudah cukup baik dapat lebih baik lagi. "Sehingga sinergitas ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tuban," tandasnya. Salah satu peternak dari Kecamatan Kerek, Jasmuri menyampaikan terima kasih kepada SIG yang telah memfasilitasi para peternak untuk menambah pengetahuan terkait tatakelola peternakan. “Saya jadi mitra dari Semen Indonesia sejak 2015 dan sudah beberapa kali diberi pelatihan terkait ternak,” ungkapnya. Menurutnya, pelatihan dari SIG sangat bermanfaat bagi peternak. Dengan berbekal pelatihan tersebut dirinya dapat merawat sapi miliknya lebih baik. “Dengan pelatihan ini kita jadi tahu bagaimana cara ternak sapi yang baik dan benar,” pungkasnya. (top/har)
SIG Latih UMKM tentang Pemanfaatan Teknologi Digital Pemeliharaan Sapi
Kamis 01-09-2022,17:54 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :