Lamongan, memorandum.co.id - Kehidupan yang moderat sejatinya telah sejak dulu diajarkan Rasulullah kepada kita, dengan menjadi umat yang wasathan, yang seimbang kehidupannya, yang tidak radikal dan tidak pula liberal. Hal tersebut menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi adalah guna menciptakan kehidupan beragama yang harmonis, kehidupan sosial yang baik, dan kondisi yang kondusif bagi masyarakat, utamanya di Kabupaten Lamongan. Membuka pelaksanaan kegiatan outbound training penguatan moderasi beragama pada Selasa (30/8) di Aula CV. Hartono, Dusun Tanjung Kulon Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang, Pak Yes menerangkan bahwa moderasi beragama bukanlah memiliki arti memoderasi agama, melainkan sikap bagaimana memoderasi dalam kehudupan beragama. "Tentu ini menjadi bagian dari ikhtiar kita semua untuk menciptakan harmonisasi dan kondisi yang kondusif bagi masyarakat. Kerukunan dalam keberagaman inilah sebenarnya yang menjadi mode dasar dan sangat penting agar negara ini menjadi kondusif," kata Pak Yes. Ditambahkan beliau, bahwa Kabupaten Lamongan sejak dulu telah sangat terkenal dengan moderasi beragama yang harmonis. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya contoh desa dengan keberagaman yang terus menjaga keharmonisannya dalam beragama dan sosialnya. "Kita punya etalase, contoh-contoh desa dengan moderasi beragama sejak dulu, seperti Desa Balun yang mampu menciptakan kehidupan beragama yang harmonis dan kehidupan sosial yang baik. Inilah yang kita harapkan dalam skala besar negara kita, untuk terus utuh dan selalu dalam kondisi yang kuat dan kondusif. Saya mengapresiasi sekali kegiatan ini," tambah Pak Yes. Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan Fausi juga mengatakan ada 4 indikator tolak ukur dalam menciptakan moderasi beragama, yang menurut beliau merupakan suatu sikap pandang tentang bagaimana cara mengamalkan agama yang saling menghargai dan menghormati antar satu dengan lainnya, terlepas dari perbedaan sesama maupun antar umat beragama. "Ada empat indikator yang menjadi tolak ukur dalam menciptakan moderasi beragama yakni komitmen kebangsaan NKRI, toleransi, anti kekerasan, dan akomodasi terhadap budaya," ungkapnya. Kegiatan ini diikuti oleh anggota FKPAI (Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam) Non-PNS di Kabupaten Lamongan. (*/gus)
Moderasi untuk Kehidupan Beragama yang Harmonis dan Sosial yang Baik
Rabu 31-08-2022,07:34 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 18-12-2025,21:19 WIB
1,7 Juta Data Debitur Kendaraan Dijual di Aplikasi Gomatel, Polres Gresik Imbau Waspada
Kamis 18-12-2025,21:53 WIB
Kecelakaan Karambol di Citraland Surabaya, Satu Korban Alami Patah Kaki
Jumat 19-12-2025,06:00 WIB
Karena Orang Ketiga: Ketika Cinta Lama Tak Lagi Rahasia (2)
Jumat 19-12-2025,08:00 WIB
Yamal Tantang Messi, Spanyol Hadapi Argentina di Finalissima 27 Maret
Jumat 19-12-2025,14:47 WIB
Sambut Libur Nataru, Polresta Sidoarjo Pastikan Keamanan Stasiun Kereta Api
Terkini
Jumat 19-12-2025,19:38 WIB
BNNP Jatim Bongkar Empat Jaringan Narkotika 2025 Dengan Sitaan Puluhan Kilogram Sabu
Jumat 19-12-2025,18:41 WIB
Pemkot Malang Salurkan Bantuan Mahasiswa Sumatera Terdampak Banjir dan Longsor
Jumat 19-12-2025,18:35 WIB
Latpraops Operasi Lilin Semeru 2025 di Kediri Kota Tekankan Evaluasi dan Sinergi Pengamanan
Jumat 19-12-2025,18:32 WIB
Turnamen Catur Internasional 2025 Diikuti 8 Negara, Dorong Sport Tourism Kota Surabaya
Jumat 19-12-2025,17:33 WIB