Lamongan, memorandum.co.id - Seiring dengan pelaksanaan misi ekspedisi Bengawan Solo 2022 yang dilaksanakan oleh Komunitas Stand Up Paddle Indonesia (SUP.ID), yang tiba di wilayah Lamongan pada Rabu (10/8), Pemerintah Kabupaten Lamongan menyambut baik misi tersebut dengan turut mensupport melalui gelaran Bengawan Jazz Festival, di Taman Kendalifornia Desa Kendal Kecamatan Sekaran.
Bupati Lamongan yang biasa dipanggil Pak Yes ini, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan tim ekspedisi Bengawan Solo dalam proses perekaman data dan temuan, yang tentunya akan sangat membantu Pemkab Lamongan dalam menentukan arah kebijakan dan penanganan permasalahan yang berkaitan dengan sungai Bengawan Solo. Selain itu, temuan yang disampaikan tersebut akan juga dapat menjadi dasar dalam upaya pengembangan potensi wisata desa.
"Alhamdullah terima kasih saya ucapkan, dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tim ekspedisi Bengawan Solo yang tadi sudah menyampaikan banyak hal. Temuan-temuan yang disampaikan kepada kita, termasuk dengan bagaimana Perdes (peraturan desa) tentang sampah. Ini tentu seiring dengan apa yang akan kita gagas juga, Perda (peraturan daerah) tentang kebersihan," ucap Pak Yes.
Menurut Pak Yes, banyak sekali potensi yang bisa diungkit dan dioptimalkan oleh desa-desa di sekitaran jalur Sungai Bengawan Solo. Adanya Bengawan Jazz Festival yang baru pertama kali digelar di Lamongan ini, diharapkan juga akan malendapatkan respon baik dari masyarakat dan dapat menjadi event tahunan untuk mengangkat pariwisata di Kabupaten Lamongan.
"Banyak hal lagi potensi Bengawan Solo yang bisa kita ungkit, kita optimalkan, dan salah satunya adalah pariwisata. Untuk itu seiring dengan momentum ekspedisi Bengawan Solo ini, kita juga akan mempopulerkan dan juga kita adakan gelaran Bengawan Jazz Festival. Dan mudah-mudahan ini nanti kalau respon masyarakat baik, akan kita jadikan agenda tahunan untuk mengangkat pariwisata di Kabupaten Lamongan," tambah Pak Yes.
Melaksanakan misi ekspedisi bertajuk 'Napak Tilas Jalur Peradaban Tanah Jawa' dari berbagai sisi ekologi, lingkungan, budaya, heritage, dan melihat potensi yang ada di sekitaran jalur Sungai Bengawan Solo mulai dari Wonogiri dan berakhir di Gresik, tim ini direncanakan akan berada pada tiga lokasi di Lamongan. Tiga lokasi ini adalah Desa Kendal Kecamatan Sekaran, Desa Pringgoboyo Kecamatan Maduran, dan Desa Mayong Kecamatan Karangbinangun.
Diungkapkan perwakilan tim ekspedisi Bengawan Solo Tofan Ardi, hal yang ditemukan dari ekspedisi ini adalah banyaknya sampah dan pencemaran di sungai. Ia berharap semangat untuk melestarikan Bengawan Solo terus bergelora di masyarakat dan sungai dapat kembali ke fungsinya, fungsi irigasi, mata pencaharian, juga transportasi.
Selain itu diungkapkan Tofan Ardi bahwa timnya juga mendorong Desa Kendal untuk memiliki destinasi wisata bahari. "Kami akan mendorong Taman Desa Kendalifornia untuk mempunyai satu destinasi wisata bahari. Waktu paddling dengan teman-teman, kami melihat bahwa airnya tenang kemudian anginnya juga kencang, tempat ini keren untuk dibuat satu arena wisata berskala internasional dan mendatangkan tamu yang luar biasa," tambahnya.
Ekspedisi ini dilakukan dengan menyusuri sungai terpanjang di Jawa Timur menggunakan paddle board (didayung), melakukan perjalanan sejauh 462 km yang melintasi 12 Kabupaten di 2 Provinsi.(*)