Kadispora – Fraksi Golkar Damai, Hak Interpelasi Kandas

Jumat 08-11-2019,15:54 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, Memorandum.co.id - Polemik soal Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang mencuatkan wacana penggunaan hak interpelasi oleh Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya kepada Wali Kota  Surabaya Tri Rismaharini, berakhir damai.

Para pihak yang sempat miskomunikasi telah bertemu untuk bermusyawarah di ruang Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Jumat (8/11).

Para pihak itu adalah Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Edi Santoso, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni, dan anggota Fraksi Agung Prasodjo.

Musyawarah difasilitasi pimpinan DPRD Surabaya, yaitu ketua Adi Sutarwijono, Wakil Ketua Laila Mufidah, AH Thony, dan Reni Astuti.

”Saya bersyukur, polemik yang ramai di media massa, telah diselesaikan dengan musyawarah. Jalan ini yang dianjurkan oleh tata tertib DPRD Surabaya. Model musyawarah seperti ini juga sesuai corak kepribadian bangsa kita yang Pancasilais,” ujar Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono.

Polemik soal Stadion GBT bermula saat kunjungan Menpora Zainuddin Amali ke stadion kebanggaan arek Suroboyo itu pada Minggu (3/11). Ketika itu, Zainuddin Amali tidak bisa  masuk karena stadion terkunci.

Kehadiran Zainuddin sendiri untuk mengecek fasilitas di Stadion GBT yang bakal menjadi salah satu venue untuk Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Kejadian itu membuat Fraksi Partai Golkar meradang dan  memunculkan wacana penggunaan hak interpelasi kepada Wali Kota Risma.

”Hari ini  kita duduk bersama, bicara dari hati ke hati untuk memahami peristiwa tersebut. Semuanya saling legowo. Kesimpulannya, ke depan, kita semua harus saling meningkatkan koordinasi, supaya miskomunikasi dan miskoordinasi tidak terulang lagi,” ujar politisi PDI -P.

Adi mengatakan, musyawarah antarpihak yang sempat miskomunikasi ini menjadi momentum untuk memperkuat kekompakan seluruh jajaran di Surabaya dalam menyambut Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

”DPRD bersama Pemkot Surabaya bertekad untuk menggolkan Kota Pahlawan ini sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Kita semua ingin bila Surabaya sukses menjadi tuan rumah event dunia. Masyarakat Surabaya dan para pencinta sepak bola pasti bangga melihat Surabaya semakin menjadi kota berkelas internasional dan bisa membawa harum nama bangsa di pentas dunia,” jelas Adi.

Sementara itu, Toni mengaku , fraksi Golkar akan melaporkan hasil  klarifikasi Kadispora Surabaya Afghani Wardhana yang difasilitasi pimpinan DPRD Surabaya  kepada ketua partai.

"Intinya kehadiran Pak Menpora ke Stadion GBT adalah untuk membantu dan  mendukung Surabaya sebagai salah satu venue Piala Dunia 2021.  Harapan kita ke depan  agar kadispora meningkatkan koordinasi dan komunikasi, sehingga terjalin sinergitas yang baik," ungkap Toni.

Lebih jauh. Toni menegaskan,  bahwa  PD U-20 adalah gawe bangsa Indonesia,  bukan hanya Surabaya saja.  Demi suksesnya event akbar tersebut harus ada sinergitas yang baik. (dhi/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait