Surabaya, Memorandum.co.id - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop) Kota Surabaya menerapkan kebijakan pemasangan alat single cashier di sentra wisata kuliner (SWK) yang tersebar di Kota Pahlawan. Namun kebijakan tersebut dinilai justru menghadirkan masalah baru bagi pelaku usaha dan dikeluhkan pembeli. Terkait mekanisme alur transaksi single cashier ini pembeli memesan salah satu menu di pedagang, kemudian mendapat nota rangkap untuk bertransaksi di kasir. Selanjutnya, pembeli mendapat nota baru di kasir. Namun dalam penerapannya, ditemui beberapa keluhan pemberi terkait penggunaan sistem ini saat melakukan transaksi pembelian di SWK."Enak manual saja. Enggak perlu ribet,” cetus salah seorang pembeli saat berkunjung ke SWK. Sementara salah seorang pedagang yang berjualan di SWK Deles Tito Hidrathul Qudsi menuturkan, sistem pembayaran yang baru saja diterapkan 2019 ini menyusahkan pembeli karena harus bolak-balik ke sana- ke sini untuk pembayaran. "Saya rasa lebih ribet. Mondar mandir dengan nota bayar ke kasir kurang efisien. Tidak seperti manual," kata Tito, Kamis (7/11). Mekanisme pembayaran tersebut, menurut dia, perlu dikaji ulang. Sebab, banyak yang mengeluh karena kurang efisien.“Semisal ada pembeli yang tiba-tiba menambah makanan, tentunya kan harus ke kasir dulu. Ini kan tambah rumit,” ujar dia. Dikonfirmasi Kepala Dinkop Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menjeskan, sistem single cashier akan terus diterapkan di SWK se-Surabaya. Dengan sistem pembayaran itu, maka manajemen para pedagang dapat terbukukan. Baik itu manajemen keuangan maupun produk-produk kuliner yang mereka sajikan. “Dengan begitu maka bisa diketahui jenis makanan atau minuman apa saja yang disukai pembeli atau konsumennya,”ujar Widodo. Soal pedagang yang mengeluhkan penerapan single cashier, Widodo menegaskan bahwa dengan teknologi itu akan berdampak baik. “Oh tidak, justru dengan single cashier akan menguntungkan pedagang karena tidak perlu ribet memberikan kembalian uang atau menerima uang. Semua akan diatur oleh single cashier,” jelas dia. Melalui sistem pembayaran kasir tunggal itu, maka bisa diketahui pula seberapa besar omzet SWK. Baik omzet harian, mingguan, atau bulanan yang didapat oleh masing-masing pedagang. Karena, ada catatan yang menunjukkan pendapatan tersebut.“Jadi kita tahu mana makanan yang laris dan tidak,” imbuh dia. (alf/dhi)
Penerapan Single Cashier Lebih Ribet
Jumat 08-11-2019,08:30 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 24-12-2025,08:20 WIB
Berawal dari Sanggar hingga Punya Sekolah Modelling di Surabaya, Ini Perjalanan Karier Dinda Ayu
Rabu 24-12-2025,08:12 WIB
Bukan Sekadar Status, Risiko Nikah Muda Tanpa Kesiapan Mental akan Pengaruhi Psikologi
Rabu 24-12-2025,07:07 WIB
Operasi Lilin dan Dosa Tahunan
Rabu 24-12-2025,06:00 WIB
Lepas Ratusan Anggota Pramuka, Wali Kota Malang Inginkan Keamanan dan Kesiagaan Bencana
Rabu 24-12-2025,17:23 WIB
Razia Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, BNNP Jatim Dapati Empat Sopir Konsumsi Sabu
Terkini
Rabu 24-12-2025,23:00 WIB
Viral Pengusiran Paksa Nenek 80 Tahun di Surabaya, Armuji: Ini Tindakan Brutal
Rabu 24-12-2025,21:29 WIB
Pastikan Keamanan Natal, Forkopimda Banyuwangi Patroli dan Tinjau Ibadah Malam Natal
Rabu 24-12-2025,21:18 WIB
Tim Stamaops Polri Supervisi Operasi Lilin Semeru 2025 dan Cek Pos Yan Taman Dayu Pandaan
Rabu 24-12-2025,21:12 WIB
Mas Adi Dorong Perumusan Baju Khas Daerah sebagai Jati Diri Budaya Pasuruan
Rabu 24-12-2025,21:05 WIB