Gara-Gara Aplikasi Jodoh Rumah Tangga Berantakan (1)

Kamis 23-06-2022,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Ketahuan Selingkuh ketika Asyik Chatting

Yuli, bukan nama sebenarnya, tak menyangka bila suaminya sebut saja Iwan,  tega mengkhianatinya setelah menikah 5 tahun. Semuanya gara-gara aplikasi jodoh. Selama pernikahan itu, Yuli dan Iwan dikaruniai dua orang buah hati. Yang pertama, Zidan yang berumur 3 tahun. Sedangkan si bungsu, Alfin berumur 1 tahun. "Suamiku itu teman kuliahku. Semenjak semester kedua, aku berpacaran dengannya hingga kami lulus bersama-sama. 3 tahun berpacaran, akhirnya membuatku yakin Iwan adalah jodohku," kata Yuli. Ia menuturkan perjalanan rumah tangganya saat itu sangat bahagia sekali. Hari-hari dilalui dengan harmonis. Selain dikaruniai anak, kebutuhan rumah tangga selalu tercukupi. "Tak ada pertengkaran besar di antara kami. Meskipun ada riak-riak kecil salah paham, bagiku itu bukan suatu masalah besar. Dan langsung selesai saat itu juga," tuturnya. Menginjak tahun ketiga, Yuli kembali berbadan dua alias hamil. Iwan bertambah sayang saja kepadanya. Yuli dilarang bekerja berat. Sampai Iwan menyewa seorang pembantu untuk mengurus pekerjaan rumah tangganya. "Dia kelihatan bahagia sekali tahu aku hamil lagi. Saking sayangnya, aku ga boleh ngapa-ngapain. Pesannya, aku harus jaga kandunganku. Jangan capek-capek," ujar Yuli menirukan ucapan Iwan saat itu. Pada bulan kedelapan usia kandungannya. Yuli semakin disayangi oleh Iwan. Semua permintaannya pasti dituruti Iwan. Belum lagi perhatian. Hampir setiap dua jam sekali Iwan selalu menelepon Yuli. "Jujur aku sedikit aneh dengan sikapnya. Sebab, saat mengandung Zidan, ia tak pernah memperlakukan aku seperti saat aku mengandung Alfin," ungkapnya. Selang sebulan kemudian, lahirlah Alfin. Saat itu, sikap Iwan tak berubah. Yuli sangat bahagia sekali. Ia merasa menjadi wanita paling beruntung di dunia karena memiliki suami yang sayang dan bertanggung jawab seperti Iwan. "Aku merasa sangat beruntung sekali memiliki suami seperti Iwan. Aku bersyukur tiada henti," ucapnya. Hari-hari kembali dilalui dengan penuh kebahagiaan. Hingga pada saat genap umur Alfin satu tahun. Pertengkaran mulai menghiasi rumah tangganya. "Entah mengapa, dulu setiap ada masalah langsung selesai. Kini tidak lagi. Iwan sering mengungkitnya jika terjadi pertengkaran kembali," ujarnya. Hingga pada suatu malam, saat Yuli terbangun, ia mendapati Iwan sedang tertawa dan senyum-senyum sendiri menatap ponselnya. Ia tak menaruh rasa curiga saat itu. "Aku tak menaruh curiga kepadanya. Jauh sekali pikiranku untuk mencurigai dia selingkuh," katanya. Namun, lagi-lagi di malam-malam berikutnya, Yuli memergoki Iwan seperti itu. Akhirnya, Yuli memberanikan diri untuk menanyakan kenapa Iwan sampai tertawa dan senyum-senyum sendiri. "Dia beralasan kalau sedang chatting dengan teman kantornya, Eko. Dan bahasannya lucu," terangnya. Ibarat pepatah mengatakan, serapat-rapatnya bangkai ditutupi pasti akan tercium juga baunya. Itu berlaku kepada Iwan. Saat itu, mungkin karena kelelahan, Iwan tertidur di sofa ruang tamu. Dan ponselnya dalam posisi online. "Kuberanikan diri meraih ponselnya. Betapa terkejutnya aku. Ternyata ia sedang chatting dengan seorang wanita bernama Sisca. Tapi chattingan-nya tidak di WhatsApp (WA), namun semacam aplikasi perjodohan. Kuletakkan kembali ponsel di sampingnya. Sengaja ia tak ku bangunkan suamiku. Pikirku besok saja kutanyakan kepadanya," jelasnya. Keesokan harinya, Yuli menanyakan kepada Iwan siapa wanita bernama Siska itu. Alih-alih menjelaskan, Iwan malah marah-marah dan menuduh Yuli telah lancang membuka ponselnya. "Dia marah besar saat itu. Aku yang merasa tidak terima dituduh lancang karena membuka ponselnya jadi ikut marah. Aku tuduh dia selingkuh. Tapi dia menjawab itu hanya kenalannya," kata Yuli. (jak/ono/bersambung)
Tags :
Kategori :

Terkait