Lumajang, memorandum.co.id - Naiknya kasus hewan ternak yang terpapar virus PMK (penyakit kuku dan mulut) membuat Pemerintah Kabupaten Lumajang gencar melakukan tindakan pencegahan dan penanganan dalam mengatasi wabah tersebut. Diketahui, Kecamatan Senduro menjadi salah satu daerah di Kabupaten Lumajang dengan populasi sapi perah dan penghasil susu sapi terbesar. Terkait hal itu dalam penanganan kasus wabah PMK di Lumajang serta mengantisipasi mewabahnya PMK pada ternak sapi, pemkab melibatkan petugas Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Terutama dalam pengambilan sample pada beberapa hewan ternak sapi perah yang berlokasi di Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jum'at (3/6). "Pengambilan sampel di kandang yang dikunjungi bupati kemarin dan kandang Pak Khosnan," terang Kepala Bidang Peternakan, DKPP Kabupaten Lumajang, drh Rofi'ah. Selain mengambil sample pada sapi di kandang, dalam kesempatan itu petugas juga mengambil sample pada hewan kambing. “ Dua kandang sapi perah, satu kandang kambing," imbuhnya. Tak hanya mengambil sample untuk penelitian, petugas juga melakukan pengobatan pada ternak-ternak yang sakit. Hal itu sebagai pertolongan pertama dalam upaya penyembuhan sebelum adanya vaksin PMK yang sampai saat ini masih akan diproduksi massal oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya. (ani)
Penanganan PMK di Lumajang Libatkan BBVet Wates dan Disnak Jatim
Jumat 03-06-2022,17:39 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :