Surabaya, memorandum.co.id - Suasana duka masih menyelimuti kediaman korban kecelakaan Abid Bahrain di Jalan Sidosermo 4 Gang 15/26. Keluarga, kerabat, dan teman sekolah pelajar SMAN 16 Surabaya kelas 12 MIPA 5 tampak berdatangan. Sejumlah karangan bunga ucapan bela sungkawa juga terpampang. Di antaranya dari Wakil Wali Kota Surabaya Ir Armuji dan keluarga besar MPK-OSIS SMAN 16 Surabaya. Kesedihan mendalam salah satunya dirasakan Ilma, kakak nomor dua dari tiga bersaudara. Ia tidak menyangka adik bungsunya itu meninggalkan selamanya. "Jam setengah satu saya dikabari saudara, kalau adik saya meninggal karena kecelakaan. Saya pun langsung pulang ke rumah," jelas Ilma. Sementara sebelum kejadian itu, Abid berpamitan kepada ibunya kalau akan mengikuti buka bersama dengan teman alumni SMP. "Izin ke ibu ikut bukber dengan teman temannya," kata Ilma. Ternyata pamitan itu adalah kali terakhir remaja 19 tahun meninggalkan keluarga setelah kabar duka akibat kecelakaan maut Brio vs KA Sancaka di perlintasan Jalan Kebonsari Manunggal. Sementara itu menurut Nunung adik ipar dari ibu korban mengaku bahwa sebelum meninggal, Abid pernah mengatakan kalau ditinggal kuliah kamarnya kosong. "Bilang good bye ibu ditinggal jauh. Kalau diterima kuliah ke ITB, dan berkata kamarnya akan kosong serta bertanya siapa yang menjadi penggantinya menempati kamar tidur kalau ditinggal," ungkap dia. Sementara itu Rian teman satu sekolah korban mengaku jika memang Abid berencana untuk berkuliah di ITB setelah lulus nanti. Dan akan merencanakan untuk mendaki Gunung Rinjani. "Terakhir bertemu Jumat lalu di tempat les. Setelah itu dilanjut ke warkop. Seperti biasa kami bercanda, bercerita, ngobrol. Intinya dia pengen kuliah di ITB. Kalau hobinya menang mendaki," ungkap Rian sahabat dekat korban. Perlu diketahui korban dikebumikan di pemakaman setempat sekitar pukul 07.00. Tampak keluarga, kerabat dan teman sekolah almarhum mengikuti prosesi mulai awal hingga akhir. Korban sendiri dikenal sangat baik dan memiliki banyak teman. (alf)
Kategori :