Ayahanda: Fairus hendak Daftar Tentara

Senin 25-04-2022,16:18 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Dedi Cahyadi, ayahanda Fairus Aditiya Maulana, salah satu korban tabrakan maut di palang pintu rel kereta api di Jalan Kebonsari tak kuasa membendung air matanya. Kesedihan yang mendalam tampak dari raut wajah yang mulai menua atas kehilangan putranya tersebut. Saat ditemui memorandum.coi.d, pria yang bertugas sebagai anggota TNI AL itu mengatakan Fairus sebenarnya digadang-gadang sebagai penerusnya. "Sebetulnya hari ini ambil legalisir berkas-berkas buat daftar tentara. Tetapi takdir mengatakan lain. Jujur saya sangat bersedih kehilangan anak saya," ucap Dedi saat memulai pembicaraan sambil sesekali mengusap matanya yang sembab, Senin (25/4/2022). Menurut Dedi ada satu hal yang membuat hatinya trenyuh saat mengingat masa kecil Fairus. Ketika anak keduanya itu masih berusia 40 hari, dia mengemban tugas sebagai satgas pengamanan di Aceh. "Waktu itu masih selapan saya tinggal tugas di Aceh. Selama 17 bulan saya berada di sana. Begitu pulang, Fairus tidak mengenali saya. Kalau dekat dengan istri saya (Titik Widiati, red) selalu saya di usir. Fairus bilang jangan dekat-dekat om," ungkap Dedi seraya menitikkan air mata. Perihal sikap sopan, ramah dan sering menyapa orang lain, Dedi mengaku itu adalah hasil didikannya. Semua itu ditekankan kepada anak-anaknya agar bersikap menghargai orang lain. "Dari kecil saya didik seperti itu. Harus menghargai dan bersikap baik kepada orang lain. Saya memang keras soal itu. Alhamdulillah anak-anak saya semuanya nurut dan baik," katanya. Yang membuat Dedi semakin bersedih saat Fairus meminta dibelikan HP baru. Permintaan itu bukanlah tanpa alasan, sebab HP yang dimiliki Fairus tidak dapat menginstal aplikasi untuk pendaftaran tentara. "Dia sampai jual arwana, uangnya buat DP beli HP dan saya yang mencicil bulanannya. Saya sanga bersedih sekali kehilangan Fairus," ujarnya. Sementara itu, Ian Sukma, guru kesenian dan budaya sekaligus wali kelas Fairus di SMAN 10 mengatakan, sepengetahuannya sisawanya tersebut adalah anak baik-baik. Tidak pernah sekalipun bermasalah di sekolah. "Baik dia Mas. Sopan. Kalau ketemu itu mesti menyapa. Saya juga tidak mengira jika Fairus akan pergi begitu cepatnya. Dia hari ini janji mau ambil berkas ini. Ternyata Fairus sudah dipanggil oleh sang Khalik," kata Ian. (jak)

Tags :
Kategori :

Terkait