Remaja Gantung Diri Kalirungkut Sempat Dikira Korban Kekerasan

Kamis 21-04-2022,20:10 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Kematian remaja berinisial VT (14), dengan kondisi tergantung di dahan pohon tepat di belakang salah satu mal Kalirungkut masih menyisakan misteri. Meski saat ini polisi sudah memastikan kematian korban murni karena bunuh diri. Namun tim penyelidik sempat mengira jika siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Rungkut itu merupakan korban kekerasan. Hal itu setelah polisi melihat kondisi satu gigi korban yang lepas. Namun, dugaan itu pupus setelah petugas mendengar keterangan tim forensik. "Saat awal ditemukan, kondisi satu gigi korban lepas. Hal itu memicu kecurigaan penyelidik dan mengira korban kekerasan. Namun, sudah diterangkan oleh anggota forensik di Dr Soetomo," kata Wakapolsek Rungkut AKP Zainul Abidin, Kamis (21/4). Dari keterangan forensik, lanjut Abidin, lepasnya gigi korban itu merupakan hal yang lumrah dan sangat mungkin terjadi bagi korban meninggal di alam. "Proses alam. Pasti terjadi jika meninggal di luar (rumah, red). Kecuali di dalam," tandas dia. Senada disampaikan Kanitreskrim Polsek Rungkut Iptu Djoko Soesanto. Ia menyebut, jika penyebab kematian VT murni akibat gantung diri. "Dari hasil pemeriksaan tim forensik dan kedokteran, korban murni meninggal bunuh diri," kata Djoko. Hingga saat ini, Djoko menyebutkan sudah ada tiga orang yang dimintai keterangan sebagai saksi. Dua saksi merupakan orang yang pertama kali menemukan jasad VT. Sementara saksi lain adalah sang ibu yang juga sebagai pelapor kehilangan sebulan lalu. Diketahui, VT meninggalkan rumah sejak Jumat (4/4)lalu. Kepada orang tuanya, VT pamit pergi ke sekolahnya yang tak jauh dari rumahnya. Saat itu, ia mengenakan seragam pramuka, celana panjang, sepatu hitam dan tas ransel kecil. Informasi dihimpun, ia juga merupakan anak inklusi. VT juga dikenal pendiam dan tak bisa lepas dari gadgetnya sehari-hari. Saat berpamitan VT juga sempat meminta uang saku lebih yang akan digunakannya untuk naik ojek online. Saat itu, ibu korban mengaku memberi uang saku kurang lebih Rp35 ribu. Sang ibu tak menduga anaknya tidak pulang dalam waktu yang lama. Dia mengira sang anak menginap di rumah temannya. "Ibu sudah dimintai keterangan," pungkas dia.(fdn)

Tags :
Kategori :

Terkait