Lamongan, memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten Lamongan berhasil meraih Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik I kategori kabupaten tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2021. Penghargaan tersebut diperoleh atas upaya Pemkab Lamongan dalam menghadirkan perencanaan daerah yang berkualitas, konsisten, komperhensif dan terstruktur serta dapat dilaksanakan.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indak Parawansa kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2023 di Hall Room Sangri-La Hotel Surabaya, Selasa (19/4).
Ditemui usai mengikuti Musrenbang, Bupati Yes mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh jajaran pemerintah yang telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, Pemkab Lamongan menerima Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik 2021 di Jawa Timur dari Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Terima kasih atas dukungannya, semoga terus memotivasi kita semua untuk semakin megilan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ucap Bupati Yes.
Capaian pembangunan daerah selama tahun 2021 sebelumnya telah disampaikan oleh BupatiYes dalam paparan penilaian penghargaan tersebut beberapa waktu sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan tumbuh positif 3,6 persen setelah mengalami kontraksi 2.65 persen di tahun 2020. Tingkat pengangguran terbuka 4,90 persen, turun 0,23 poin dibanding TPT 2020 sebesar 5,13 persen.
“IPM Kabupaten Lamongan tahun 2021 berada diangka 73.12 persen yang didukung oleh program unggulan Home Care Service, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, pengadaan mobil sehat, Gerakan Lamongan Membaca hingga pemberian beasiswa sampai dengan S1,” kata Bupati Yes.
Sementara itu untuk capaian Indeks gini ratio Kabupaten Lamongan, lanjut Bupati Yes, berada pada angka 0,292. Ini berarti ketimpangan pendapatan masyarakat Lamongan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya diangka 0,296.
Pelayanan publik juga terus meningkat, dibuktikan melalui Indeks Kepuasan Masyarakat yang menunjukkan trens positif diangka 82.62 persen. Tentu ini selaras dengan transparansi dan akuntabilitas yang mendapat nilai SAKIP A selama 3 tahun berturut-turut, MCP terbaik Jatim selama 4 tahun berturut-turut, Opini WTP 4 tahun berturut-turut serta Maturitas SPIP level 3 selama 3 tahun berturut-turut.
Pada sisi perencanaan pembangunannya, Pemkab Lamongan melakukannya dengan pendekatan tematik, holistic, integratif dan spasial sesuai culture setiap wilayah. Begitupula dokumen perencanaannya yakni RKPD 2022 juga selaras dengan RPJMD, RKP serta Perencanaan Wilayah sekitarnya. Begitupula dengan proses penyusunannya juga telah dilalui sesuai tahapan.
Beberapa inovasi di tahun 2021 juga dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat salah satunya melalui inovasi rumah sorgum yang dapat menampung berbagai produk olahan makanan yang terbuat dari sorgum. Tentu ini diharapkan dapat memberi nilai lebih bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara dalam mengurangi sampah perkotaan, Pemkab Lamongan membuat inovasi Samtaku yakni pengelolaan sampah pertama di Indonesia dengan skema kemitraan dan menggunakan teknologi berstandar internasional. Dengan inovasi ini terjadi dampak luar biasa dalam pengurangan sampah yang mencapai 22,5 persen atau 52.3 ton/hari pada 2020.
“Setelah adanya Samtaku ini penanganan sampah tahun 2020 mencapai 77,5 persen atau 180,2 ton/hari dan nilai ekonomi sampah naik 500 juta sampai 1 milyar/tahun tentu ini berdampak bagi nilai IKM pengelolaan sampah sebesar 82,05 persen,” tutur Bupati Yes.
Dalam acara yang dihadiri seluruh kepala daerah se-Jatim tersebut, Gubernur Khofifah mengapresiasi atas partisipasi seluruh daerah yang telah menyampaikan perencanaan daerahnya.
“Selamat kepada kabupaten dan kota yang mendapat penghargaan. Terima kasih atas partisipasi seluruh kepala daerah agar terus meningkatkan perencanaan daerah yang menghasilkan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Saya juga menyampikan terima kasih kepada seluruh kepala daerah sesuai rilis Dukcapil bahwa Jatim ini menjadi tertinggi dalam menyediakan sarana dan prasarana pelayanan dasar publik, secara agregatif dan kumulatif mencapai tertinggi di Indonesia,” pungkas Khofifah.
Dalam Musrenbang tersebut juga disampaikan bahwa 12 usulan yang akan dibahas lebih lanjut salahsatunya yakni percepatan pembangunan jalan lingkar utama Lamongan.
Menanggapi hal tersebut Bupati Yes menyampaikan bahwa saat ini progres pembebasan lahan lingkar utara Lamongan berada pada 252.818 meter persegi pembebasan lahan dari total kebutuhan lahan 295.059 meter persegi. Sehingga masih kurang 42.241 meter persegi atau 14,32 persen lahan yang perlu dibebaskan.
“Pada APBD Tahun 2022 ini Pemkab Lamongan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 49,6 Milyar untuk pembebasan lahan. Semoga upaya kita dalam pembebasan lahan untuk pembangunan jalan lingkar utara ini berjalan lancar sehingga segera dibangun,” imbuh Bupati Yes.(*)