Peringati Nuzulul Quran, Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Literasi di Era Digital

Selasa 19-04-2022,09:30 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda, bupati, wali kota memperingati malam Nuzulul Quran dengan ngaji bareng KH Miftah Maulana Habiburahman atau yang akrab dikenal Gus Miftah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Senin (18/4/2022) malam. Bersama ribuan masyarakat jamaah Masjid Nasional Al Akbar, peringatan malam turunnya Al-Quran tersebut terasa khidmad sebagaimana para jamaah pengajian telah standby sejak rangkaian ibadah salat tarawih dilaksanakan. Gubernur Khofifah menyampaikan, peringatan Nuzulul Quran menjadi momen pengingat atas wahyu Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro'. Dimana Iqro' memiliki arti kata perintah yaitu bacalah. "Iqro ini erat sekali maknanya dengan pendidikan dan literasi. Maka yang kami ingin sampaikan, literasi di dunia digital harus dibangun dengan kecerdasan dan kearifan yang luar biasa agar memberi kebaikan pada kehidupan ummat," tegas Gubernur Khofifah. Literasi itu pun, menurutnya bukan hanya terbatas di satu dua bidang saja. Melainkan mencakup bidang yang luas. Dimana penguatan literasi juga harus dibangun di bidang keuangan, ekonomi, pendidikan, bahkan dalam aspek sosial. "Sehingga terjemahan iqro' spekturmnya sangat luas. Saya selalu mendorong pentingnya literasi pada berbagai bidang. Karena literasi bisa mewujudkan sebuah legasi yang bisa dinikmati hasilnya pada generasi saat ini dan mendatang," ungkapnya. Menurut mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini, literasi digital harus diperkuat dengan kearifan. Khususnya di era gempuran disrupsi informasi seperti ini. Dimana kemajuan digitalisasi jika tidak diterapkan dengan bijak tak ubahnya dengan dua mata pisau. Bisa memberi berkah sekaligus bisa menjadi petaka. Mari kita ambil sisi berkahnya. Khofifah berharap keberkahan di malam Nuzulul Quran dapat diperoleh maksimal oleh seluruh warga Jawa Timur. Dan ia berdoa agar seluruh warga Jatim di tahun ini bisa mendapatkan Lailatul Qodar. "Mudah mudahan sholat, puasa, tadarus, shodaqoh infaq kita diterima oleh Allah SWT dan kita bisa mendapatkan keberkahan dan kemenangan di bulan Ramadlan serta bertemu dengan yang dinanti yaitu Lailatul Qodar," harapnya. Sementara itu, Gus Miftah menyampaikan ceramah dengan memberikan pesan khusus untuk anak muda dalam memaknai Nuzulul Quran. Ia menukil tiga ayat dalam Al-Quran yang kemudian ia ulas intisarinya sebagai bekal bagi anak muda di era society 5.0. "Yang pertama anak muda harus memiliki pribadi yang tangguh. Jangan mudah insecure dan under estimated. Punyalah pemikiran Yes we can, karena semua manusia diciptakan punya kelebihan," tegas Gus Miftah. Ia memberikan motivasi bahwa tidak semua anak terlahir dari keluarga kaya. Dan jika itu yang terjadi maka untuk bisa sukses bisa diraih lewat dua cara yaitu selalu kreatif dan terus kerja keras. "Karena anak muda itu harus banyak karya. Jika banyak anak muda yang kreatif, kerja keras dan banyak karya maka insya allah akan lebih banyak lagi orang-orang hebat yang terlahir dari Jawa Timur," tegas Gus Miftah. Kedua, Gus Miftah menukil salah satu ayat dari Surat Al Kahfi yang menceritakan kisah Nabi Musa yang memiliki tekad kuat dan tidak akan berhenti berjalan sampai bertemu dengan dua laut. "Yang dipesankan dari ayat ini, anak muda harus punya mental mau kerja keras, cerdas, dan ikhlas. Karena dengan kerja keras akan membuat orang pantang menyerah, kemudian kerja cerdas akan membuat orang menikmati hidup dan ketiga dengan ikhlas maka akan mensyukuri hidup," tegasnya. Dan yang terakhir, Gus Miftah menukil ayat dari Surat An-Anbiya yang mengajarkan tentang anak muda harus berani melawan kebathilan. Yang kemudian ia sambungkan ada tiga resep agar bisa sukses. "Caranya tirakat, ziyaroh dan sodaqoh. Itu rumusnya. Tirakat bisa dilakukan dengan memperbanyak bangun malam untuk solat, puasa sunnah dan memperbanyak zikir. Sedangkan ziyaroh, perbanyak silaturahmi dengan sesepuh untuk meminta doa, dan ziyarah kubur untuk mendoakan yang sudah meninggal dunia. Sedangkan sodaqoh tentu dengan sedekah akan memperbanyak manfaat bagi yang memberi karena sedekah itu akan membawa berkah baik di dunia maupun akhirat," pungkas Gus Miftah. Dalam peringatan Nuzulul Quran kali ini, secara khusus juga dilakukan pengundian pemenang Tabungan Umroh Tahap 1 yang diberikan kepada para wajib pajak yang taat membayar pajak kendaraan bermotor. Ini merupakan bagian dari program unggulan Gubernur Khofifah dalam rangka mendongkrak pendapatan asli daerah Provinsi Jawa Timur. Dimana tahun ini Pemprov Jatim memberikan total sebanyak 46 tabungan umroh atau setara 30 juta rupiah pada para wajib pajak yang membayar pajak kendaraan bermotor sebelum tenggat waktu yang diberikan. "Di momen ini kita juga lakukan pengundian tahap pertama bagi wajib pajak patuh yang mendapatkan tabungan umroh. Ada hal yang patut kita syukuri bahwa di tahun 2021 berdasarkan rilis Kemendagri pendapatan seluruh provinsi di Indonesia yang tertinggi secara persentatif adalah Jatim yaitu 103,97 persen dari target," tegas Khofifah. Memang ada banyak program yang sengaja digulirkan Pemprov Jatim guna mendongkrak PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor. Mulai dari pemberian diskon, pembebasan denda keterlambatan, hingga pemberian apresiasi pada wajib pajak patuh berupa tabungan umroh. Menurut Khofifah, upaya itu tak lepas dari upaya menyejahterakan warga Jatim. "Karena semakin tinggi pendapatan maka semakin banyak pula anggaran yang bisa dibelanjakan untuk penyejahteraan warga Jawa Timur," pungkas Gubernur Khofifah. Dengan pengundian tahap satu ini, maka masih tersisa sebanyak 31 orang pemenang yang akan terbagi dalam dua periode pengundian. Yakni, periode II diberikan kepada 15 orang, dan periode III diberikan bagi 16 orang. (day)

Tags :
Kategori :

Terkait