Kerap Kucing-kucingan, Surabaya Utara Rawan Tawuran Remaja

Minggu 17-04-2022,17:56 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.idKepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, ada sebanyak 35 titik lokasi yang kerap memicu aksi tawuran antarremaja. Salah satu lokasi rawan tawuran ada di Surabaya Utara, seperti di wilayah Kenjeran, Semampir, Bulak Banteng, Krembangan, dan Pabean Cantikan. Bahkan pihaknya seringkali kucing-kucingan dengan pelaku tawuran. “Setiap malam kami juga sering mendapat laporan indikasi tawuran. Tapi saat kami datang ke lokasi, kegiatan tersebut tidak ada (bubar)," ujarnya, Minggu (17/4/2022). Oleh karena itu, Satpol PP Surabaya bersama kecamatan dan TNI-Polri terus melakukan patroli pengawasan. Eddy mengaku juga terus memetakan lokasi atau titik rawan yang berpotensi menimbulkan tawuran antar remaja atau gejolak sosial. Pemetaan tersebut, membuat pihaknya tak mengendurkan pengawasan saat melakukan patroli. Sebab, kemunculan para remaja yang melakukan aktivitas pada malam hari di mulai pada pukul 02.00. "Sistem pengamanan kita bersayap dan berlapis. Setelah disisir oleh kecamatan dan TNI-Polri, secara bergantian juga akan kami lakukan," kata Eddy. Berdasarkan hasil evaluasi selama dua pekan pelaksanaan ibadah bulan Ramadan, pihaknya masih menemukan anak-anak remaja yang beraktivitas pada malam hari. "Rata-rata mereka mengaku sedang menunggu jam 03.00 untuk melakukan ronda sahur," ungkap dia. Hanya saja, menurut kasatpol, anak-anak remaja tersebut melakukan kegiatan yang terindikasi dapat menimbulkan gesekan atau gejolak sosial. Apalagi, kegiatan yang dilakukan berlangsung pada larut malam. Meski demikian, petugas Patroli Pengawasan tetap melakukan pendekatan secara humanis untuk memberikan edukasi kepada para remaja. "Ada juga yang kami amankan dan kita panggil orang tuanya untuk membuat surat pernyataan," tandasnya. Tak hanya itu saja, Eddy mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk mengadakan kegiatan di sekolah saat bulan Ramadan. Contohnya, pondok Ramadan atau kegiatan yang menyibukkan para pelajar. "Sehingga pada malam hari, mereka lebih fokus melakukan persiapan untuk kegiatan besok pagi. Jadi meminimalisir para remaja untuk berkegiatan di luar rumah pada malam hari," pungkasnya. (bin)

Tags :
Kategori :

Terkait