Toh Kuning Benteng Terakhir Kertajaya – Bergabung (8)

Sabtu 16-04-2022,06:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Maka demikianlah kemudian mereka berpisah. Toh Kuning berjalan menuju padepokan dengan hati tak menentu, sementara Ken Arok meninggalkan tempat itu dengan langkah lebar. Setibanya di padepokan, Gubah Baleman menyambut Toh Kuning dengan perasaan lega. Katanya, ”Aku mendapat laporan jika kau mengejar seseorang yang melarikan diri dari pertempuran. Beberapa prajurit aku perintahkan untuk mencarimu namun mereka kembali tanpa kejelasan tentangmu. Aku sangat mengkhawatirkan kau terjebak dan aku tidak dapat menunaikan pesan dari gurumu.” “Semuanya baik-baik saja, Ki Rangga,” kata Toh Kuning kemudian, ”aku mengejar orang itu namun ia begitu cepat pergi dan aku kehilangan jejak. Namun seperti yang Anda lihat, aku tidak mengalami sesuatu yang mengkhawatirkan.” “Baiklah,” Gubah Baleman berkata kemudian, ”dengarkan, aku telah memerintahkan sebagian prajurit untuk menjaga tempat ini hingga aku kirim sekelompok prajurit untuk menggantikan mereka. Segala sesuatu yang terkait dengan padepokan ini segera aku laporkan pada Sri Baginda dan Ki Tumenggung. “Malam ini aku akan mengantarmu ke tempat penerimaan prajurit baru. Aku harap kau dapat melalui semua bentuk ujian dan pendadaran,” kata Gubah Baleman. Lalu Toh Kuning segera mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan bersama Gubah Baleman. Mereka berdua akan mendatangi tempat yang khusus untuk menerima prajurit baru. Setelah menyampaikan sejumlah pesan pada lurah prajurit yang akan berjaga di padepokan, Gubah Baleman memerintahkan Ki Lurah Trowani untuk pergi ke kotaraja melaporkan perkembangan yang terjadi di Padepokan Waringin Kelabang. Maka orang-orang Kediri segera terikat dengan tanggung jawab masing-masing. Toh Kuning yang disertai Gubah Baleman lantas meninggalkan padepokan.  Keduanya berkuda meniti jalan ke arah tempat pendadaran prajurit baru yang terletak di lereng sebelah barat Arjuna. Gubah Baleman banyak memberikan petunjuk pada Toh Kuning mengenai rincian tanggung jawab seorang prajurit. Ia mengatakan banyak hal termasuk keputusan raja dan segala akibatnya. Sesekali mereka berhenti agak lama di pedukuhan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang semestinya dilakukan prajurit. Di waktu lain mereka terlibat dalam kegiatan untuk menegakkan keamanan sebuah pedukuhan atau kabuyutan. Toh Kuning dengan cermat mengingat setiap pengajaran Gubah Baleman dengan goresan-goresan kuat dalam benaknya. Dengan demikian perjalanan itu akhirnya menjadi lebih lambat dari semestinya. Akhirnya mereka tiba di tempat yang dijaga ketat dan terletak di tengah hutan yang cukup rapat dengan pohon-pohon yang sangat besar. Tidak mudah melewati jalanan menuju barak pendadaran calon prajurit. Akar-akar pohon terlihat membujur lintang di sepanjang jalan setapak yang tidak mudah dilalui. Keadaan hutan yang rapat dan lebat telah menjadi penghalang tersendiri bagi mereka yang ingin menerobos masuk. Demikianlah suasana hutan ketika dua orang itu berjalan sambil menuntun kuda menuju pintu gerbang lalu mengetuknya. Sejenak kemudian pintu gerbang terbuka sedikit dan seorang prajurit keluar menemui mereka. “Ki Rangga?” bertanya prajurit yang bertugas menjaga pintu gerbang. Gubah Baleman tersenyum lalu mengenalkan Toh Kuning padanya. Lalu ia bertanya, ”Apakah kami diizinkan masuk?” Penjaga gerbang itu mengangguk lalu berkata, ”Tentu saja Ki Rangga. Meskipun saya terkejut dengan kedatangan Anda tanpa pemberitahuan, tetapi pasti akan melegakan kami yang berada di barak ini.” Gubah Baleman menyahut, “Terima kasih.” Lalu ia dan Toh Kuning melangkah memasuki barak. Toh Kuning melihat bagian dalam barak. Sebaris dinding batu setinggi dada orang dewasa, lalu  deretan kayu berjajar rapi dan kokoh tertanam kuat di atas dinding batu. “Luar biasa!” desis Toh Kuning kagum, Prajurit jaga itu mendengarnya kemudian tersenyum lalu katanya, ”Sesuatu yang luar biasa akan kau alami lalu kau akan mere-ngek meminta pulang.” Toh Kuning menggelengkan kepala lalu, ”Aku akan berbuat sebaik-baiknya.“ Penjaga gerbang mengerutkan keningnya mendengar jawaban Toh Kuning yang tegas dan penuh percaya diri. (bersambung)      

Tags :
Kategori :

Terkait