Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama para rektor di Surabaya dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie me-launching Program Surabaya Mengajar (PSM) di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim, Sabtu (26/3/2022).
Acara itu juga dihadiri para mahasiswa yang tergabung dalam Surabaya Mengajar.
Pada kesempatan itu, Eri langsung menyampaikan terima kasih banyak kepada para rektor yang hadir dalam acara itu dan juga yang mahasiswanya tergabung dalam Surabaya Mengajar. Sebab, Surabaya hebat bukan karena wali kotanya, tapi karena warga Kota Surabaya dan perguruan tingginya yang hebat dan luar biasa.
“Hal itu ditunjukkan pada waktu Covid-19. Saat itu, semua tenaga kesehatan berjibaku, perguruan tinggi ikut membantu hingga akhirnya saat ini Surabaya level 1. Jadi, program Surabaya Mengajar ini bukan yang pertama kami bersinergi dengan perguruan tinggi,” kata Eri.
Bukti lainnya, ketika pemkot fokus menangani stunting, perguruan tinggi juga berjibaku dengan Pemkot Surabaya. Akhirnya, pemkot diganjar penghargaan oleh BKKBN karena selama tiga bulan terakhir turun drastis, dari yang awalnya hampir 6 ribu hanya tinggal seribu, dan tiga bulan ke depan pemkot mencanangkan zero stunting.
“Bahkan, ketika pemkot menggerakkan ekonomi dan pelayanan publik. Ada 1.200 mahasiswa di seluruh perguruan tinggi Surabaya mendampingi semua RW untuk pelayanan publik, terutama terkait adminduk. Ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi di Surabaya sangat luar biasa,” katanya.
Eri juga menyadari bahwa membangun sebuah kota atau daerah akan sangat luar biasa ketika semua stakeholder menjadi bagian dari pembangunan itu, dan itu sudah ditunjukkan oleh perguruan tinggi di Surabaya yang menjadi bagian dari pembangunan Kota Surabaya. Ia juga mengaku tidak bisa membayangkan apabila para perguruan tinggi ini cuek dan tidak menjadi bagian dari pembangunan Surabaya, maka dapat dipastikan Surabaya ini akan stagnan.
“Saya juga masih ingat ucapan Bung Karno, berikan saya 10 pemuda, niscaya akan ku guncang dunia. Nah, hari ini di Surabaya bukan hanya 10 pemuda, tapi seribu lebih pemuda yang muncul, jadi betapa hebatnya Surabaya ke depannya menjadi kota yang sangat luar biasa,” kata dia.
Oleh karena itu, ia juga sangat yakin apabila para mahasiswa ini sudah mengajar di SD maupun SMP di Surabaya, akan muncul kader-kader pemimpin yang hebat dari tangan-tangan para mahasiswa ini. Karenanya, Eri berharap kepada para mahasiswa itu untuk mencintai dan membangun Surabaya dengan hatinya.
“Tentunya, kehadiran adik-adik mahasiswa ini akan memberikan semangat baru bagi kami, kekuatan dari para rektor ini akan menjadi cambuk buat bagi untuk memberikan pendidikan yang jauh lebih ke depannya,” ujarnya. (fer)