DBD Tinggi, Ketua Komisi D Minta Sekolah Difogging Sebelum PTM 100 Persen

Jumat 25-03-2022,18:58 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Sebelum pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen dilakukan, Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, meminta Satgas Covid-19 untuk melakukan fogging di lingkungan sekolah termasuk ruang kelas. Hal ini perlu dilakukan mengingat masih tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pahlawan. Menurut Khusnul, fogging ini merupakan bentuk ikhtiar agar DBD tak semakin meluas di Surabaya. Sebab saat ini jumlah pasien yang sedang dirawat di puskesmas atau rumah sakit, yang terkena virus dengue akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti cukup banyak. “Kita minta fogging mulai dilakukan pihak sekolah, karena ruang kelas yang tak terpakai saat penerapan PTM 50 persen dikhawatirkan menjadi sarang nyamuk demam berdarah. Tidak hanya ruang kelas, tapi juga lingkungan sekolahnya juga,” ujar Khusnul, Jumat (25/3/2022). Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini pun mendukung penuh rencana Pemkot Surabaya yang akan menggelar PTM 100 persen dengan satu sif. Untuk itu, agar pelaksanaan PTM 100 persen berjalan aman dan lancar, dia mendorong semua pihak ikut terlibat dalam menyukseskannya. Ning Kaka, sapaan lekat Khusnul Khotimah, mengimbau agar pelaksanaan PTM 100 persen ini tetap melihat kondisi dan kesiapan sekolah. Karena masing-masing sekolah memiliki ruangan kelas dengan kapasitas yang berbeda-beda. “Dinas pendidikan dan pihak sekolah harus kembali memastikan penerapan protokol kesehatan sebelum PTM 100 persen berlangsung. Selain itu, juga perlu memastikan penghentian sementara PTM terbatas sesuai Ketentuan Keputusan bersama 4 menteri," paparnya. Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan ini menyatakan, peran dan keterlibatan pemkot dalam hal ini dinas pendidikan, seluruh masyarakat, wali murid, dan komite sekolah diharapkan dapat menyukseskan pelaksanaan PTM 100 persen ini. Di samping itu, kendati Surabaya sudah PPKM Level 1, Ning Kaka tetap mengingatkan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan (prokes). Terlebih saat ini sudah muncul varian baru bernama Deltacron, meski kasusnya belum ditemukan di Surabaya. "Harus tetap memakai masker dan jaga jarak jika keluar rumah. Jangan pernah abai. Kita harus tetap bersama-sama menjaga Surabaya agar pandemi bisa terus melandai dan hilang. Yang belum vaksin booster segera vaksin," tuntasnya. (bin/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait