Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot terus bekerja keras untuk mengurangi pengangguran di Surabaya. Salah satunya dengan merangkul masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan diajak bekerja sama memanfaatkan lahan bekas tanah kas desa (BTKD). Seperti Jumat (25/3) pagi, lahan BTKD di kawasan Tambak Wedi seluas 4 hektare, sebagian dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan, peternakan, dan budi data magot. Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa pemerintah dan masyarakat tidak bisa dipisahkan. Sudah waktunya pemkot mencanangkan padat karya untuk umat. "Awalnya saya bermimpi semua kebutuhan pemkot dipenuhi warga Surabaya. Maka hari ini, tanggal 25 Maret 2022 saya canangkan sebagai Hari Padat Karya di Surabaya," ujar Eri. Eri yakin bahwa 2022 dengan manfaatkan lahan yang ada maka bisa menghentikan pengangguran di Surabaya."Ekonomi kerakyatan hukumnya wajib di Surabaya. APBD Surabaya menggunakan ekonomi kerakyatan," tegas Eri. Seperti diketahui, di lahan BTKD Tambak Wedi, yang baru dimanfaatkan seluas 6.000 meter persegi. Tiga sektor program padat karya di bidang pertanian dengan penanaman bibit 560 pohon pisang, 525 ribu bibit sayur bayam, 53 ribu bibit sayur kangkung, 150 bibit lombok, 200 bibit terong, 400 bibit bunga kol, 5.320 ketela pohon, dan 45 ribu bibit jagung. Lalu perikanan berupa 1.200 benih ikan nila, dan 600 benih ikan patin. Dan peternakan berupa budi daya magot. "Semua hasilnya nanti, pemerintah yang memasarkannya," pungkas Eri. (fer)
Pemkot Canangkan Maret Hari Padat Karya
Jumat 25-03-2022,09:57 WIB
Editor : Syaifuddin
Kategori :