Orang Tua Cerai, Psikologis Suami Terganggu (2)

Selasa 15-03-2022,10:10 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Stres, Janin Mati di Kandungan

Hati Desi hancur ketika tiba-tiba kedua orang tua Wisnu datang. Dia tidak menyangka kedatangan mertuanya hanya untuk memberitahukan bahwa mereka harus bercerai. Padahal, Desi berusaha sekuat tenaga mempertahankan rumah tangganya. Untuk menutupi kelemahannya, Desi berusaha tegar. Dia tidak meneteskan air mata. Padahal, hati Desi hancur. “Saya tidak mau memperlihatkan kelemahan saya. Saya berusaha tegar dan kuat,” urainya. Berusaha menguatkan hati, Desi menanyakan kepada ibu mertuanya mengapa dia harus bercerai dengan Wisnu. “Kalian tidak cocok,” ungkap Desi menirukan perkataan mertuanya. Meski sudah menjelaskan bahwa Desi tengah mengandung anak Wisnu, Lilik, mertuanya tidak bergeming. Wisnu hanya menunduk diam tanpa sepatah kata yang keluar dari mulutnya. Tiba-tiba dari mulut Wisnu juga keluar kata-kata perpisahan. Desi makin down. Padahal, sebelum pamit ke rumah orangtuanya, Wisnu mengatakan bahwa dia akan segera balik. Bak petir menyambar di siang bolong, Desi kaget bukan kepalang.  Setelah mertuanya pulang, Desi menangis sejadi-jadinya. Desi berteriak seperti orang kesurupan. Hancur hati Desi bagaimana nasib bayinya. Setelah kejadian itu, Desi membuat keputusan harus menghubungi Wisnu dan minta supaya membatalkan perceraian. "Dia mau menemui saya. Dia mau mencoba memertahankan asal saya harus memohon ke ibunya untuk kami rujuk," tutur Desi. Desi pun berencana untuk melakukan itu biarpun harus bersujud di kaki ibu mertua demi anaknya. Namun, rencana itu dilarang oleh orang tua Desi. "Saya tidak boleh alasannya karena itu hanya merendahkan harga diri saya, untuk apa sampai seperti itu karena memang mereka selalu bilang saya tidak membuat kesalahan terhadap mereka. Tapi saya bersikap masak bodoh yang penting anakku setelah lahir dia masih punya bapak," urainya. Dalam kekalutan, Desi hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT.  Desi terus berdoa supaya diberi jalan yang terbaik. Tanpa sadar ternyata setelah kejadian itu,  perut Desi terus-terusan sakit dan mengalami flek. "Karena memang pikiran saya kalut dan hamil pertama tanpa tahu edukasi tentang kehamilan, saya selalu menganggap itu normal," katanya. Dua minggu berturut-turut Desi mengalami sakit dan flek. Desi merasa bahwa kejadian ini semakin tidak normal. Dia juga banyak mengeluarkan darah.  "Saya panik. Dan rencananya hari itu saya mau ketemu suami untuk membahas pertemuan dengan ibunya," kenang Desi. Akhirnya Desi meminta Wisnu untuk menemani saya ke rumah sakit. "Pulang kerja, jam 9 malam saya dan suami  menuju rumah sakit tanpa memberitahu orang tua," katanya. Setelah bertemu dokter dan diperiksa, janin Desi dinyatakan tidak berkembang semenjak. Dalam istilah kedokteran, Desi mengalami intra uterine growth restriction (IUGR). Mungkin penyebabnya karena Desi mengalami stres berlebih. Sehingga janin tidak berkembang dan mati dalam kandungan.(x/ono)          
Tags :
Kategori :

Terkait