Bangun Surabaya dengan Gotong-royong, Wali Kota: Tak Ada Kader yang Dipecat

Selasa 01-03-2022,19:12 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Surabaya, memorandum.co.id - Pemkot Surabaya memastikan tidak ada kader di Kota Pahlawan yang dipecat. Sebagai salah satu bagian dari pegiat sosial, kader telah memiliki andil besar dalam membantu pemkot menyelesaikan berbagai persoalan di tengah masyarakat. Hal tersebut ditegaskan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memimpin Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-103 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) Kota Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (1/3/2022). "Kita membangun Kota Surabaya dengan gotong-royong dan kekeluargaan. Dan saya pastikan pemerintah tidak akan tutup mata untuk kehebatan orang-orang seperti kader-kader yang ada di Kota Surabaya," kata Eri. Selama ini, dia menyatakan, bahwa kader telah banyak membantu Pemkot Surabaya dalam menuntaskan berbagai persoalan di tengah masyarakat. Tak terkecuali, upaya penyelesaian kemiskinan, bayi stunting hingga kesehatan. Itu dilakukan pemkot dengan cara gotong-royong bersama kader dan masyarakat. "Sehingga kader-kader inilah yang harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Makanya kader ini bekerja hanya untuk kepentingan umat, kekeluargaan dan gotong-royong dengan pemerintah," ujarnya. Oleh karena itu, Eri mengaku heran ada isu yang menyebutkan jika kader Surabaya akan dipecat. Dia pun kembali memastikan bahwa tidak ada kader Surabaya yang dipecat. "Onok seng ngomong kader e kene kok dipecat? (Ada yang bilang kader di sini kok dipecat?) Sing ngomong sopo? (Yang bicara siapa?). Nah, kalau tidak mengerti, jangan menimbulkan sesuatu yang tidak. Akhirnya apa? Kasihan kader-kader yang bekerjanya dengan hati," tuturnya. Makanya, Eri juga menginginkan agar seluruh kader yang ada di Surabaya menjadi satu bagian. Sehingga, tidak ada kader yang paling lebih hebat. Sebab, seluruhnya memiliki tujuan sama, yakni bekerja atas dasar sosial kemanusiaan untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat. "Jika kekuatan hati ini jadi satu dengan kekeluargaan dan gotong-royong, maka selesai masalah di Surabaya. Tidak ada orang miskin, tidak ada bayi stunting, tidak ada gizi buruk," tegas dia. Bahkan, sebagai bentuk perlindungan kepada para kader, Eri berencana membuat sebuah sistem. Melalui sistem tersebut, maka diharapkan eksistensi kader Surabaya tak akan bisa digeser oleh siapapun. "Makanya saya membuat sistem. Kalau output-nya ada, maka kader ini tidak bisa digeser oleh siapapun. Karena mereka orang-orang hebat dan ikhlas," pungkas Eri. (fer/udi)

Tags :
Kategori :

Terkait