Gresik, memorandum.co.id - Penerapan parkir dengan sistem cashless atau nontunai terus dilakukan pemantauan oleh Pemkab Gresik, Kamis (24/2/2022). Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama jajaran Forkopimda melakukan pertemuan dengan koordinator juru parkir (jukir) guna evaluasi selama penerapan parkir cashless dua bulan terakhir. Bupati Gresik menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang mendukung penerapan e-parkir di Gresik. Kendati masih ditemukan sejumlah kendala di lapangan, seperti halnya masih dijumpai masyarakat yang belum mengerti sistem cashless hingga adanya eror sistem terhadap transaksi. Namun pemerintah optimistis persoalan ini akan bisa diatasi. Ia menyebut bahwa permasalahan seperti itu lumrah terjadi pada kebijakan-kebijakan yang baru dilaksanakan. "Di manapun kalau ada kebijakan baru, pasti ada saja kendala-kendala yang terjadi, namun kita terus mencari solusi dan penyelesaian," ujar Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik. Gus Yani menyebut, bahwa penerapan parkir nontunai dengan sistem QRIS ini bertujuan untuk mendorong transformasi digital. Rencananya akan diterapkan pada semua sektor penunjang PAD (pendapatan asli daerah), dengan dimulai dari sektor parkir. Ini akan menunjang pembangunan dan transparansi birokrasi. "Kita sudah melakukan sosialisasi di bulan Desember 2021, tahapan orientasi 2022 juga kita terapkan di 116 titik ruas jalan tepi umum. Kami berharap di atas bulan Maret, sudah tidak ada lagi tunai," tegasnya. Di sela-sela sambutannya, Gus Yani juga menyampaikan, bahwa pemerintah akan menanggung biaya pendidikan anak-anak para juru parkir dari mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. Ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak bagi para juru parkir. "Kami masih melakukan pembahasan, tetapi kami terus berupaya agar dapat terealisasi. Kami berusaha bantu meringankan beban jukir," paparnya. (and/har/fer)
Evaluasi Parkir Nontunai, Bupati Gresik Janjikan Beasiswa untuk Anak Jukir
Kamis 24-02-2022,20:53 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :