Lamongan, memorandum.co.id - Seiring perkembangan zaman, transformasi dari yang mulanya manual menjadi berbasis digital mulai dikembangkan. Salah satu inovasi yang telah dirilis oleh Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( Ditjen Dukcapil) Kemendagri adalah produk KTP digital, yang pada Rabu (23/2) ini secara daring dibahas oleh beberapa pemimpin daerah bersama Dirjen Dukcapil Kemendagri dalam Airlangga Forum, pada acara Leader Talk Sinau Bareng Kebijakan KTP Digital.
Diungkapkan Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, sejak tahun 2020 Indonesia telah menggunakan SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) terpusat, yang merupakan program transformasi yang mulai meninggalkan secara bertahap pelayanan yang dulunya manual, mulai bergerak menuju online. Namun bukan berarti tidak menerima pelayanan secara offline, karena secara bertahap maka pelayanan masih bisa dilakukan secara manual maupun online.
"Saya ingin menyamakan dulu semangatnya. Ideologinya adalah pelayanan adminduk yang membahagiakan masyarakat. Layanan kita dorong lebih mudah. Kedepan saya ingin masyarakat yang sudah siap bisa tidak lagi menyimpan dokumen-dokumen, cukup semuanya ditaruh di handphonenya," terang Zudan.
Selain itu, menurut Zudan adanya KTP digital ini sudah bekerjasama dengan pihak di luar negeri, sehingga warga negara Indonesia yang masih memiliki alamat dalam negeri mampu mengurus dokumen kependudukan dengan mudah tanpa harus pulang. Integrasi data ini juga akan memudahkan jika terjadi kecelakaan maupun tindak kriminal, karena melalui foto wajah atau sidik jari, data dapat termonitor.
Menjadi salah satu pembicara pada Airlangga Forum, Bupati Yes mengaku bahwa Lamongan sangat siap menyongsong akselerasi penerapan KTP digital. Sudah terdapat 23 jenis layanan adminduk yang terintegrasi, baik itu biodata penduduk, KK, KTP-el dan KIA, suket pindah, pindah datang, pindah ke luar negeri, datang dari luar negeri, suket tempat tinggal, kelahiran, lahir mati, pembatalan perkawinan, pembatalan perceraian, kematian, pengangkatan anak, pelepasan kewarganegaraan Indonesia, pengganti tanda identitas, suket pencatatan sipil, akta kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, akta pengakuan anak, dan pengesahan anak.
"Untuk KTP digital ini saya rasa Lamongan sangat cocok, karena 1,38 juta penduduknya memiliki mobilitas yang sangat tinggi ada di mana-mana. Selain itu di Lamongan juga sudah tersedia 4G dan 5G, dan sudah banyak free Wi-Fi di fasilitas-fasilitas umum," terang Pak Yes.
Selain itu diungkapkan Pak yes, Lamongan termasuk dalam 450 kabupaten/kota yang pada Tahun 2022 akan diterapkan pelaksanaan SIAK terpusat, Disdukcapil Kabupaten Lamongan pada tanggal 21 Februari ini telah menerapkan SIAK terpusat.
Lamongan juga memiliki berbagai inovasi layanan kependudukan untuk memberikan layanan yang mudah, cepat, tidak berbelit, dan tanpa biaya. Salah satu inovasi ini adalah dengan pengembangan sistem Paduraksa (pelayanan administrasi kependudukan yang ramah dan bersahabat) yang cukup bisa dilakukan di desa-desa. Tidak hanya itu, Lamongan juga memiliki 29 titik adminduk yakni 27 di kecamatan, 1 layanan MPP, dan 1 layanan dinas. Juga memiliki 4 titik layanan ADM (Anjungan Dukcapil Mandiri) di MPP, Kecamatan Ngimbang, Maduran, dan Paciran.
"Efektivitas monitoring kita ada sarana pengaduan pelayanan via WhatsApp yakni Sego Boran (sarana elektronik gratis berkas online administrasi kependudukan), juga menerima pengaduan selama 24 jam melalui Lapor Pak Yes. Pada prinsipnya kami sangat berharap untuk percepatan pelaksanaan KTP digital ini bisa segera terimplementasi di Kabupaten Lamongan," pungkasnya. (*/gus)