Lamongan, memorandum.co.id - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menekankan keharusan digitalisasi serta pengembangan SDM saat membuka Rakerda (Rapat Kerja Daerah) Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda), Rabu (23/2) di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.
Menurut beliau, digitalisasi merupakan sebuah keharusan yang tidak boleh tidak dilakukan pada setiap lini organisasi di Kabupaten Lamongan. Selain digitalisasi, pengembangan kapasitas SDM yang kuat juga dianggap sangat diperlukan untuk mengimbangi jalannya koperasi sebagai salah satu penggerak perekonomian.
“Saya terus mendorong Dekopinda untuk terus memotivasi dan mendorong agar semua koperasi ini bisa berbasis digital. Pemahaman untuk sebuah koperasi adalah sebagai wadah untuk menggerakkan ekonomi melalui gotong rotong untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Lamongan, ini tentu harus diikuti dan diimbangi oleh SDM yang kuat,” ucap Pak Yes.
Dekopinda yang merupakan mitra strategis pemerintah daerah, diungkapkan Pak Yes memiliki bagian mewujudkan misi Kemandirian Ekonomi Daerah Melalui Optimalisasi Potensi Unggulan Daerah. Beliau berharap Dekopinda mampu menampung aspirasi anggota dan turut serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi secara bergotong-royong.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dekopinwil Jatim Slamet Sutanto menyatakan bahwa koperasi mempunyai sebuah jati diri yang sangat berbeda dari pelaku ekonomi lainnya. “Koperasi mempunyai satu jati diri yang sangat berbeda dengan pelaku ekonomi yang lain. Koperasi memiliki arti gotong royong, kerjasama, saling menolong. Jadi koperasi ini dimiliki sama-sama, dikelola bersama, diawasi bersama, dipertanggungjawabkan bersama, dan kalau berhasil ya kita bagi bersama. Jadi keuangan ini dari daerah dan untuk daerah, kalau swasta masih mungkin hasilnya dirasakan di luar daerah,” terangnya.
Selain itu, dikatakan Siswo Ketua Dekopinda Lamongan bahwa tema Rakerda pertama Dekopinda yang dilantik Desember 2021 ini adalah membangun sinergitas gerakan koperasi di Kabupaten Lamongan menuju digitalisasi koperasi.
“Dekopinda memiliki fungsi edukasi, fasilitasi, dan advikasi. Kami ingin bersama pemerintah mewujudkan koperasi yang aktif, sehat, berkualitas, dan mandiri di Lamongan dengan mengambil bagian dalam peningkatan perekonomian di Lamongan,” kata Siswo.
Dari jumlah 1.334 koperasi di Lamongan terdapat kurang lebih 1.000 koperasi aktif. Beberapa diantaranya memiliki aset tertinggi yakni KPRI Babat dan Primkopol, juga Koperasi Konsumen Wanita Amalia Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring dan Koperasi Wanita Sejahtera Desa Lamtukan Kecamatan Karanggeneng. (*/gus)