Lima Lansia Krembangan Selatan Butuh Walker dan Kursi Roda

Senin 21-02-2022,19:23 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Saat melakukan outreach ke lapisan masyarakat, ketua LPMK Krembangan Selatan Suwardi mendapati ada empat orang lansia yang membutuhkan alat bantu jalan atau walker. Dan satu orang lansia berharap mendapatkan bantuan kursi roda. Upaya yang dilakukannya ini, seiring dengan seruan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi agar jajaran ujung tombak, mulai dari camat, lurah, LPMK, hingga RT/RW untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. "Jadi dari hasil outreach, ada empat lansia yang berharap cukup dibantu dengan walker, karena mereka masih memiliki semangat untuk bergerak aktif. Namun ada juga lansia yang benar-benar membutuhkan kursi roda untuk menunjang aktifitasnya," jelas Suwardi, Senin (21/2/2022). Saat ini, Suwardi telah menindaklanjuti temuannya itu dengan berkoordinasi bersama RT/RW setempat. Selanjutnya para lansia didata, kemudian dilaporkan ke kelurahan dan kecamatan agar lansia tersebut segera mendapat bantuan walker maupun kursi roda. Adapun para lansia yang membutuhkan walker berasal dari RT 2, RT 6, dan RT 7/RW 12, Kelurahan Krembangan Selatan. “Kalau yang membutuhkan kursi roda itu Ibu Tutik yang bermukim di Jalan Kalongan Besar, RT 1/RW 4. Semoga apa yang kita usulkan ke pemangku wilayah bisa direalisasikan, sehingga warga bisa mendapat manfaat dari program pemerintah,” ujarnya. Sementara itu, Camat Krembangan Ario Bagus Permadi memastikan, para lansia tersebut telah masuk ke dalam entry data di tingkat kelurahan. Pihaknya akan menindaklanjuti dengan menyampaikan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya. “Alhamdulillah sampun terdata. Kami langsung sampaikan ke Baznas untuk dibantu,” kata Ario. Ario menjelaskan, bantuan kursi roda maupun walker yang disalurkan tersebut, merupakan hasil zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas Surabaya melalui aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya serta masyarakat. “Jadi kan kami para ASN di pemkot setiap bulan otomatis dipotong 2,5 persen untuk zakat dan masuk ke Baznas yang nilainya lebih dari Rp 3 miliar per bulan. Dana itu yang kemudian dikembalikan lagi untuk warga Surabaya yang membutuhkan, yang masuk ke dalam kriteria-kriteria berhak menerima zakat,” terangnya. (bin/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait